Penjabat Presiden Sri Lanka Meminta Ketua Parlemen untuk Mencalonkan Perdana Menteri Baru

- 14 Juli 2022, 08:09 WIB
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memberi isyarat saat dia berbicara selama wawancara dengan Reuters di kantornya di Kolombo, Sri Lanka, 24 Mei 2022.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memberi isyarat saat dia berbicara selama wawancara dengan Reuters di kantornya di Kolombo, Sri Lanka, 24 Mei 2022. /REUTERS/Adnan Abidi

MataBangka.com – Pada hari ia ditunjuk sebagai penjabat presiden Sri Lanka, perdana menteri yang sedang menjabat Ranil Wickremesinghe meminta ketua parlemen untuk mencalonkan perdana menteri baru, tim medianya mengatakan pada Rabu (13 Juli) setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu.

"Penjabat Presiden dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah memberi tahu Ketua Mahinda Yapa Abeywardena untuk mencalonkan seorang perdana menteri yang dapat diterima baik oleh pemerintah maupun oposisi," kata tim itu dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada hari itu, Wickremesinghe ditunjuk sebagai penjabat presiden ketika ribuan pengunjuk rasa menuntut dia dan Rajapaksa mundur.

"Karena ketidakhadirannya dari negara, Presiden Rajapaksa mengatakan kepada saya bahwa dia telah menunjuk perdana menteri untuk bertindak sebagai presiden sesuai dengan konstitusi," kata Mahinda Yapa Abeywardana sebelumnya dalam sebuah pernyataan singkat yang disiarkan televisi.

Baca Juga: Super Junior Luncurkan Video Klip Terbaru Mango Melibatkan Penari Aiki

Rajapaksa melarikan diri dari negara itu pada hari Rabu, beberapa jam sebelum dia dijadwalkan untuk mundur, setelah pemberontakan rakyat atas krisis ekonomi yang menghancurkan mengakhiri cengkeraman kuat keluarganya di negara pulau itu.

Kemudian pada hari itu, Wickremesinghe mengumumkan keadaan darurat dan jam malam dengan segera karena beberapa ratus orang yang menuntut pengunduran dirinya mengepung kantornya di Kolombo.

Polisi menembakkan beberapa putaran gas air mata dan sebuah helikopter militer berputar sebentar di atas kepala, tetapi para pengunjuk rasa tampak tidak terpengaruh.

Pelarian presiden mengakhiri kekuasaan klan Rajapaksa yang kuat yang telah mendominasi politik di negara Asia Selatan itu selama dua dekade terakhir.

Baca Juga: Reklamasi Laut PT Timah Tbk - Karang Buatan yang Sudah Panen Ikan Terancam Tambang Timah Ilegal

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x