Pengunjuk Rasa di Sri Lanka Menyerbu Kantor Perdana Menteri, Polisi Menembakkan Gas Air Mata

- 13 Juli 2022, 21:49 WIB
2 Negara ASEAN Ini Diperidiksi Bangkrut Seperti Sri Lanka
2 Negara ASEAN Ini Diperidiksi Bangkrut Seperti Sri Lanka /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

MataBangka.com – Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah menyerbu kantor Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Rabu (13 Juli), beberapa jam setelah ia ditunjuk sebagai penjabat presiden, kata saksi.

Pria dan wanita menerobos pertahanan militer dan memasuki kantor perdana menteri untuk mengibarkan bendera nasional, kata saksi mata kepada AFP setelah polisi dan tentara gagal menahan massa meski menembakkan gas air mata dan meriam air.

Para pengunjuk rasa melihat Wickremesinghe sebagai sekutu klan Rajapaksa presiden dan ingin dia keluar.

"Kami ingin Ranil mundur," kata S Shashidharan, 30 tahun, yang mengatakan dia ditembak dengan gas air mata di luar kantor perdana menteri. "Tangkap semua orang yang membantu Gota (presiden) melarikan diri. Kami ingin uang curian kami kembali."

Baca Juga: Sri Lanka Menyatakan Keadaan Darurat Setelah Presiden Melarikan Diri ke Maladewa

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Wickremesinghe mengatakan dia telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk memulihkan ketertiban, tetapi pasukan terlihat mundur di kantornya membiarkan gerbang terbuka bagi pengunjuk rasa untuk masuk.

"Saya telah memerintahkan komandan militer dan kepala polisi untuk melakukan apa yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban," kata Wickremesinghe.

"Mereka yang menyerbu ke kantor saya ingin menghentikan saya dari melaksanakan tanggung jawab saya sebagai penjabat presiden."

Dia menambahkan bahwa gedung-gedung negara yang diduduki oleh pengunjuk rasa harus dikembalikan ke tahanan negara. "Kita tidak bisa merobek konstitusi kita. Kita tidak bisa membiarkan fasis mengambil alih. Kita harus mengakhiri ancaman fasis terhadap demokrasi ini," tambahnya.

Sri Lanka sebelumnya mengumumkan keadaan darurat setelah  Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa, setelah berbulan-bulan protes meluas terhadap krisis ekonomi.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x