Harga Listrik Naik 800 Persen, Sri Lanka Bangkrut dan Kehabisan Bahan Bakar

- 1 Juli 2022, 13:05 WIB
Akibat Sri Lanka Bangkrut, WNI akan Segera Dievakuasi, Kedubes Indonesia Katakan Begini,
Akibat Sri Lanka Bangkrut, WNI akan Segera Dievakuasi, Kedubes Indonesia Katakan Begini, /FOTO REUTERS/Dinuka Liyanawatte /

 

MataBangka.com - Perusahaan listrik negara yang merugi besar di Sri Lanka meminta kenaikan harga yang mengejutkan lebih dari 800 persen untuk pelanggan. Negara ini menjadi miskin, bangkrut dan kehabisan bahan bakar.

Negara Asia Selatan telah dihantam oleh krisis valuta asing, sehingga sangat kekurangan dolar untuk impor, termasuk bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan untuk transportasi.

Melansir AFP, Dewan Listrik Ceylon (CEB) kehilangan 65 miliar rupee ( 185 juta USD) pada kuartal pertama dan mengupayakan kenaikan harga 835 persen untuk konsumen listrik terkecil yang disubsidi besar-besaran, kata Komisi Utilitas Publik Sri Lanka (PUCSL).

Saat ini, siapa pun yang menggunakan kurang dari 30 kilowatt sebulan membayar 54,27 rupee (0,15 USD), yang ingin dinaikkan oleh CEB menjadi 507,65 rupee (1,44 USD).

"Mayoritas konsumen domestik tidak akan mampu membayar jenis kenaikan tajam ini," kata ketua PUCSL Janaka Ratnayake kepada wartawan di Kolombo.

Baca Juga: Waspada! Ini Faktor-Faktor Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi

"Oleh karena itu kami mengusulkan subsidi langsung dari Departemen Keuangan untuk menjaga kenaikan menjadi kurang dari setengah dari apa yang mereka minta."

Tarif domestik belum diputuskan, tetapi harga akan naik 43 hingga 61 persen untuk pengguna komersial dan industri, tambahnya.

CEB juga akan diizinkan untuk menagih pengguna yang memperoleh devisa, seperti eksportir, dalam dolar, tambahnya, untuk membantu generator membiayai impor minyak dan suku cadang.

Halaman:

Editor: Mitrya

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x