Biaya Kereta Cepat Membengkak, Indonesia Berencana Pinjam Lagi ke China Rp8,3 Triliun

- 15 Februari 2023, 20:09 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar Kabupaten Bandung Kamis,13/10/22/Instagram@ridwankamil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar Kabupaten Bandung Kamis,13/10/22/Instagram@ridwankamil /

Kemudian, ketika proyek dijalankan, biayanya melonjak menjadi 5,9 miliar dolar AS (Rp89,7 triliun).

Pembengkakkan biaya proyek pun belum berhenti sampai di sini, karena kembali mengalami peningkatan menjadi 6,07 miliar dolar AS (Rp92,3 triliun).

Sampai akhir September 2020, biaya proyek kereta cepat masih stagnan.

Namun, seiring berjalannya pembangunan, pembengkakan terjadi saat biaya proyek ditinjau ulang.

Selanjutnya, pada awal tahun 2022, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyerahkan hasil temuannya mengenai cost overrun proyek senilai 1,1 miliar dolar AS (Rp16,7 triliun).

Kemudian pada November 2022, mereka mengungkapkan bahwa hitungan akhir  terhadap cost overrun Proyek Kereta Cepat mencapai 1,449 miliar dolar AS (Rp21,7 triliun).

Sehingga, total biaya proyek menjadi 7,5 miliar dolar AS (Rp114 triliun).

Terbaru, pada Februari 2023, pemerintah Indonesia dan China telah menyepakati cost overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,2 triliun.***

Halaman:

Editor: Mirwanda

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah