Buaya Sungai Pagarawan Ditangkap Pakai Pancing Umpan Bebek, Terkam Empat Warga Ketika Beraktifitas di Sungai

- 1 Juli 2024, 14:06 WIB
Buaya yang kerap meresahkan masyarakat Desa Pagarawan akhirnya berhasil ditangkap setelah memakan pancing yang disiapkan warga dengan umpan bebek, selanjutnya buaya sepanjang tiga meter itu diserahkan ke Alobi Foundation.
Buaya yang kerap meresahkan masyarakat Desa Pagarawan akhirnya berhasil ditangkap setelah memakan pancing yang disiapkan warga dengan umpan bebek, selanjutnya buaya sepanjang tiga meter itu diserahkan ke Alobi Foundation. /Ist/ Sekdes Pagarawan /

MataBangka.com - Buaya yang kerap menganggu masyarakat nelayan di Sungai Pagarawan berlokasi di Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akhirnya berhasil ditangkap warga setempat.

Warga Desa Pagarawan sejak Sabtu, 29 Juni 2024 pagi beramai-ramai membuat perangkap dan metode lainnya untuk menangkap buaya tersebut.

Alhasil dari jerih payah warga, buaya sepanjang tiga meter dengan bobot sekitar 300 kilogram itu berhasil ditangkap pada Senin, 1 Juli 2024.

"Kami gunakan tiga cara, pertama pancing, lalu pakai jerat dan ketiga menggunakan jaring. Dari tiga medote ini, buaya tersebut memakan pancing yang diumpan dengan bebek," kata Sekretaris Desa (Sekdes) Pagarawan, Syahril dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp, pada Senin, 1 Juli 2024.

Syahril melanjutkan buaya ini sengaja ditangkap masyarakat setempat karena sudah meresahkan, setidaknya ada empat orang warga yang diterkam buaya itu ketika beraktifitas di sungai setempat.

"Ada dua orang yang diterkam tangannya, dan dua laki kakinya. Tapi keempat warga itu masih selamat," jelas Syahril.

"Kami pastikan kalau buaya ini yang sudah menerkam warga desa, sebab selain metode tadi kami juga meminta bantuan pawang buaya," ujarnya.

Oleh masyarakat buaya kemudian dibawa menggunakan mobil diserahkan ke tempat penangkaran Alobi Foundation di Dusun Air Jangkang Desa Riding Panjang, supaya buaya tidak mati dan tetap berada di habitatnya.

"Buayanya kami serahkan ke Alobi Foundation, untuk kembalikan ke habitatnya," papar Syahril.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah