Sementara itu, anggota dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menuturkan bahwa pelaksanaan program makan siang gratis pada 2025 akan mengikuti ruang fiskal yang tersedia di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Secara keseluruhan, program ini membutuhkan anggaran sebesar Rp400 triliun. Namun pada tahun-tahun awal, program makan siang gratis tidak langsung diterapkan secara penuh.
"Tahun 2025 itu akan lebih banyak sebagai pilot project sambil belajar. Karena itu, anggaran yang dibutuhkan mungkin tidak terlalu besar. Tapi saya belum bisa sebut jumlahnya berapa karena kami belum rapat dengan Kementerian Keuangan," ujar Drajad Wibowo.
Janji Tak Beratkan APBN
Drajad Wibowo menjanjikan bahwa program makan siang gratis 'tidak akan memberatkan APBN'.
Selain itu, program makan siang gratis juga 'tidak akan mengganggu program-program yang sudah berjalan'.
"Dana makan siang gratis itu akan diambil dari tambahan penerimaan negara dan ruang fiskal yang ada," ucapnya.
Drajad Wibowo mengaku, pihaknya sudah mulai menyisir sumber-sumber potensial itu. Salah satunya dari perbaikan pengelolaan pajak pertambahan nilai (PPN).
Menurutnya, pemungutan PPN digital dapat mengoptimalkan penerimaan negara.
"Yang kedua, yang ad hoc itu ada sumber yang seharusnya sudah disetorkan ke negara, tapi tidak disetorkan. Jumlahnya sih cukup besar," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.