Belum Dibebaskan, Kini Beredar Video Pilot Susi Air Akan Ditembak KKB Teroris di Papua Pimpinan Egianus Kogoya

- 28 Mei 2023, 13:16 WIB
Pilot Susi Air bersama KKB di Nduga Papua.
Pilot Susi Air bersama KKB di Nduga Papua. /Tangkapan Layar /

MataBangka.com--Belakangan ini, beredar video yang menunjukkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, yang dipimpin oleh Egianus Kogoya, mengancam akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Martens, jika pemerintah Indonesia tidak mengakui kedaulatan Papua.

Video ini telah menimbulkan kekhawatiran dan mengundang respons dari otoritas keamanan dan masyarakat luas.

Menanggapi video tersebut, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Donny Charles Go, meminta agar semua pihak tidak mudah terprovokasi.

“Kami masih melakukan penyelidikan tentang video yang beredar (soal KKB yang ancam tembak pilot Susi Air),” kata Donny.

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait video ini dan bekerja sama dengan sejumlah ahli untuk menganalisis isi ancaman dalam video tersebut.

Donny Charles Go menekankan pentingnya menggunakan ahli guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten video tersebut.

Pihak berwenang merespons serius beredarnya video ancaman ini, terutama karena negosiasi dengan KKB mengenai pembebasan Kapten Phillips sebelumnya dianggap gagal.

Mereka akan memfokuskan upaya penyelidikan pada isi video tersebut untuk memahami latar belakang dan tujuan ancaman yang disampaikan.

“Masih fokus ke video dulu,” katanya menjelaskan.

Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik, terlihat Egianus memberikan tenggat waktu dua bulan kepada pemerintah untuk bernegosiasi mengenai pembebasan pilot Susi Air.

“Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak pilot,” ujar Egianus menyampaikan ancamannya.

Ancaman yang disampaikan oleh Egianus, yakni akan menembak pilot jika tidak ada pembicaraan, menambah kekhawatiran terhadap keselamatan pilot tersebut.

Insiden penyanderaan pilot Susi Air, Phillip Marthens, bermula dari sabotase pesawat Susi Air oleh KKB pada 7 Februari 2023.

Penerbangan SI 9368 dilaporkan hilang kontak, meskipun seharusnya pesawat tersebut kembali ke Timika pada pukul 7.40 WIT.

Dua jam setelah itu, pesawat Susi Air mengirimkan sinyal darurat atau emergency locator transmitter (ELT) yang aktif pada pukul 9.12 WIB.

Pihak Susi Air segera merespons sinyal darurat tersebut dengan mengirimkan pesawat lain untuk mencari posisi pesawat yang hilang.

Namun, pesawat tersebut ditemukan dalam keadaan terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, dalam pernyataan tertulisnya mengakui bertanggung jawab atas sabotase pesawat Susi Air tersebut.

Sabotase dilakukan setelah pesawat mendarat di Lapangan Terbang Apro pada Selasa, 7 Februari 2023, pukul 6.17 WIT.

Juru bicara KKB tersebut juga mengakui bahwa mereka telah menyandera pilot asal Selandia Baru.

Sebby menyatakan bahwa Phillip Marthens tidak akan dilepaskan sampai Selandia Baru dan negara-negara lain bertanggung jawab.

Dia menyinggung bahwa Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Eropa harus bertanggung jawab karena mereka telah mengirim senjata dan melatih Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia (TNI-Polri) untuk melawan warga Papua.***

 

Editor: Mirwanda

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x