Kejadian ini berawal ketika rumah milik Mawijasan di Bandung, setiap malam rumahnya selalu diganggu hantu, yang melempari dengan batu.
Tidak ada tetangga yang berani keluar setelah jam enam sore.
Para penghuni rumah menghabiskan malam dengan menghitung batu-batu besar yang jatuh dari genting dari yang dilempar oleh hantu.
Kondisi atap rumah Mawijasan menjaid bolong-bolong akibat dilempari batu oleh hantu.
Kesal dengan kejadian ini, Mawijasan kemudian lapor polisi.
Ketika kejadian terulang, polisi dan sejumlah orang mengintip pada kegelapan malam.
Tak lama kemudian, polisi dan warga melihat ada gerakan dalam kegelapan.
Bahkan, sesosok berwarna gelap bergerak mendekat ke arah polisi dan warga yang sedang bersembunyi mengintip.
Ketika jarak sudah dekat, polisi dan warga ramai-ramai melompat untuk meringkus hantu berwarna hitam tersebut yang jumlahnya beberapa sosok.