Korea Utara Bantah Senjatanya Digunakan Oleh Hamas untuk Melawan Israel

- 14 Oktober 2023, 08:38 WIB
/Reuters/Mohammed Fayq Abu Mostafa/

MataBangka.com – Korea Utara pada Jumat (13/10) membantah bahwa senjatanya digunakan oleh Hamas dalam serangan terhadap Israel, dan mengatakan bahwa klaim yang dibuat dalam beberapa laporan media adalah upaya Washington untuk mengalihkan kesalahan atas konflik tersebut ke negara ketiga.

Radio Free Asia melaporkan minggu ini dengan mengutip para ahli militer bahwa militan Hamas mungkin menggunakan senjata Korea Utara dan mengatakan rekaman para pejuang Palestina menunjukkan apa yang tampaknya merupakan peluncur roket yang diduga berasal dari Utara.

Voice of America milik pemerintah AS juga mengutip seorang pakar intelijen yang mengatakan beberapa senjata yang digunakan oleh Hamas kemungkinan besar berasal dari Korea Utara.

“Badan pers dan pakar semu pemerintahan AS menyebarkan desas-desus yang tidak berdasar dan salah bahwa 'senjata Korea Utara' tampaknya digunakan untuk menyerang Israel,” kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.

“Ini hanyalah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas krisis Timur Tengah yang disebabkan oleh kebijakan hegemonik yang salah ke negara ketiga dan dengan demikian menghindari kritik internasional yang berfokus pada kerajaan kejahatan,” katanya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada hari Kamis mengatakan dia tidak dapat mengkonfirmasi laporan tentang sumber roket yang digunakan oleh Hamas.

Strategi keamanan Amerika Serikat di belahan dunia lain termasuk Semenanjung Korea tidak akan terpengaruh oleh krisis Israel-Hamas, tambah Kirby.

Media pemerintah Korea Utara awal pekan ini menyalahkan Israel karena menyebabkan pertumpahan darah di Gaza.

Korea Utara secara rutin menyalahkan Amerika Serikat karena mendorong semenanjung Korea ke jurang perang nuklir.

Konflik Israel telah muncul sebagai “beban strategis besar” lainnya bagi Washington selain krisis Ukraina, kata KCNA, dan menunjukkan keterbatasan strategi hegemoni AS dan tujuannya untuk menjadi satu-satunya negara adidaya global.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x