Sepuluh Orang Tewas, 38 Luka-luka Dalam Tiga Penembakan Massal di AS

- 5 Juli 2023, 10:26 WIB
Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan /Tangkapan layar instagram @infokomando.official/

MataBangka.com --   Sepuluh orang tewas dan 38 luka-luka dalam penembakan massal di Philadelphia, Baltimore, dan Fort Worth menjelang liburan Empat Juli, kata para pejabat, mendorong seruan baru dari Presiden Joe Biden untuk mengesahkan undang-undang kontrol senjata.

Di Fort Worth, tiga orang tewas dan delapan luka-luka dalam penembakan massal setelah festival lokal untuk menandai liburan Hari Kemerdekaan AS, kata polisi pada Selasa.

Dalam penembakan massal terpisah di Philadelphia pada Senin malam, lima orang tewas dan dua lainnya luka-luka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dan anak laki-laki berusia 13 tahun, keduanya ditembak di kaki, ketika seorang tersangka di tubuh. lapis baja dan dipersenjatai dengan AR-15 menembaki orang asing, menurut polisi setempat.

Penembakan Senin malam terjadi sehari setelah dua orang ditembak mati dan 28 lainnya terluka, sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak, dalam hujan tembakan di pesta blok lingkungan di Baltimore.

Baca Juga: Siapakah Sosok AKBP Rendra Oktha Dinata, Komandan Upacara HUT ke-77 Bhayangkara Polda Babel

Motif dalam ketiga penembakan baru-baru ini masih belum jelas.

Amerika Serikat sedang berjuang dengan sejumlah besar penembakan massal dan insiden kekerasan senjata.

Ada lebih dari 340 penembakan massal di negara itu sejauh ini pada tahun 2023, menurut data yang dikumpulkan oleh Gun Violence Archive, yang mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden di mana setidaknya empat orang ditembak, tidak termasuk penembaknya.

Biden mengutuk kekerasan pada hari Selasa dan memperbarui seruannya untuk memperketat undang-undang senjata Amerika.

"Bangsa kita sekali lagi mengalami gelombang penembakan yang tragis dan tidak masuk akal," kata Biden dalam sebuah pernyataan, menyerukan kepada anggota parlemen dari Partai Republik "untuk membahas reformasi yang masuk akal dan masuk akal."

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x