Topan Mocha Dekati Myanmar Bangladesh, Ribuan Orang Mengungsi

- 14 Mei 2023, 16:06 WIB
Ilustrasi gambar topan
Ilustrasi gambar topan /Usman Alwasim/Galamedia News/

MataBangka.com --  Ribuan orang melarikan diri dari pantai barat Myanmar dan para pejabat di negara tetangga Bangladesh berlomba untuk mengevakuasi pengungsi Rohingya pada Sabtu (13 Mei) ketika topan paling kuat di kawasan itu selama lebih dari satu dekade melanda Teluk Benggala.

Topan Mocha membawa angin dengan kecepatan hingga 220 km/jam, menurut kantor meteorologi India, setara dengan badai kategori empat.

Diperkirakan akan melemah sebelum mendarat pada Minggu pagi antara Cox's Bazar, tempat hampir satu juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp yang sebagian besar terdiri dari tempat penampungan tipis, dan Sittwe di pantai Rakhine barat Myanmar.

Pada hari Sabtu penduduk Sittwe menumpuk harta benda dan hewan peliharaan ke dalam mobil, truk dan tuk-tuk dan menuju tempat yang lebih tinggi, menurut wartawan AFP.

"Kami memiliki nenek di keluarga dan kami harus merawatnya," kata Khine Min kepada AFP dari sebuah truk yang penuh dengan kerabatnya di jalan keluar dari ibu kota negara bagian.

"Hanya ada satu orang yang tersisa di Sittwe untuk mengurus rumah kami."

Toko dan pasar di kota berpenduduk sekitar 150.000 orang itu ditutup, dengan banyak penduduk setempat berlindung di biara.

Kyaw Tin, 40, mengatakan dia tidak bisa meninggalkan daerah itu karena putranya berada di rumah sakit setempat.

"Saya berharap topan ini tidak datang ke negara kita. Tapi jika nasib ini terjadi kita tidak bisa mengabaikannya," katanya.

"Saya khawatir topan ini akan mempengaruhi negara kita seperti yang dialami Nargis," tambahnya, merujuk pada badai tahun 2008 yang menewaskan lebih dari 130.000 orang di Myanmar selatan.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x