Siapa Ranil Wickremesinghe, Presiden Baru Sri Lanka?

- 20 Juli 2022, 19:00 WIB
Presiden Srilangka Terpilih Ranil Wickremesinghe
Presiden Srilangka Terpilih Ranil Wickremesinghe /Youtube/Manorama News

MataBangka.com -- Parlemen Sri Lanka pada Rabu (20 Juli) memilih Ranil Wickremesinghe sebagai presiden baru, meskipun ada penentangan keras dari publik terhadap pencalonannya.

Wickremesinghe, enam kali mantan perdana menteri, memperoleh 134 suara di majelis yang beranggotakan 225 orang. Saingan utamanya, anggota parlemen partai yang berkuasa Dullas Alahapperuma, mendapat 82.

"Saya berterima kasih kepada parlemen atas kehormatan ini," kata pria berusia 73 tahun itu setelah kemenangannya diumumkan oleh sekretaris jenderal legislatif. Dia diangkat sebagai penjabat presiden pekan lalu setelah Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu dan  mengundurkan diri.

Dia menambahkan bahwa dia berharap untuk dilantik pada hari Rabu pada upacara sederhana di dalam gedung parlemen yang dijaga ketat.

Wickremesinghe telah gagal mencalonkan diri sebagai presiden dua kali sebelumnya, tetapi mendapatkan cukup suara di antara anggota parlemen meskipun hanya menguasai satu kursi sebagai pemimpin Partai Persatuan Nasional (UNP).

Baca Juga: 20 UKM Mitra Binaan PT Timah Tbk Ikut Pelatihan Penyelia Halal Bersama MUI

Partai Rajapaksas Sri Lanka Podujana Peramuna (SLPP), yang terbesar di parlemen, mendukung Wickremesinghe sebagai presiden.

Lahir dari keluarga politisi dan pengusaha terkemuka dengan minat besar di media, Wickremesinghe yang berusia 29 tahun diangkat menjadi menteri kabinet termuda di negara itu oleh pamannya, Presiden Junius Jayewardene, pada tahun 1978.

Pada tahun 1994, setelah pembunuhan yang memusnahkan beberapa rekan seniornya, Wickremesinghe menjadi pemimpin UNP.

Wickremesinghe sudah lama memiliki citra yang relatif bersih dalam politik Sri Lanka, tetapi itu menjadi kacau selama masa jabatan perdana menteri terakhirnya pada 2015-2019, ketika pemerintahannya diguncang oleh penipuan perdagangan orang dalam yang melibatkan obligasi bank sentral.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah