Alur Muara Menuju Pelabuhan di Babel Alami Pendangkalan, Pj Gubernur Babel: Akibat Aktifitas Tambang di Laut

- 9 Mei 2024, 20:43 WIB
Pj Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali
Pj Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali /Dwi Haryoto/ MataBangka.com/

MataBangka.com - Sejumlah alur muara sungai menuju pelabuhan yang biasa digunakan dalam pelayaran baik perusahaan maupun masyarakat di Perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) rata-rata mengalami pendangkalan seperti alur Muara Sungai Jelitik Sungailiat di Kabupaten Bangka, kemudian alur Pelabuhan Desa Kurau di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), lalu Alur Sungai Pelabuhan Tanjung Pandan di Belitung serta alur di Pelabuhan Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) dan alur Sungai Pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang.

Pendangkalan ini disebabkan imbas adanya aktifitas pertambangan timah di laut yang menimbulkan pasir terbawa gelombang kedaratan, ditambah lagi dari hulu sungai banyak pasir dan material lumpur yang hanyut ke alur muara.

Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali disela-sela meninjau langsung kondisi alur Sungai Pangkalbalam melalui Jembatan Emas bersama pihak terkait disebabkan adanya kapal bermuatan kontainer yang kandas dan menutupi alur keluar masuk pelayaran ke Pelabuhan Pangkalbalam.

Menurutnya, guna mengantisipasi terganggunya pendistribusian logistik yang masuk ke Babel, maka pengelola pelabuhan dalam hal ini Pelindo dan KSOP harus bisa menyiapkan jadwal keluar dan masuk yang sangat ketat, sebab jika tidak kapal-kapal dengan lunas yang dalam tidak bisa masuk apalagi dengan kedalaman hanya 2 meter. Apalagi dengan kapal diatas 4500 ton maka harus diatas 4 meter baru bisa masuk ke pelabuhan.

"Itu untuk jangka pendeknya, sedangkan untuk jangan panjangnya kami akan berkoordinasi dengan semua stakeholder termasuk ke pusat, sebab ini akan membahayakan pendistribusian logistik ke Babel," kata Safarizal, pada Kamis, 8 Mei 2024.

Pj Gubernur Safrizal melanjutkan terkait beberapa alur yang mengalami pendangkalan ini, beberapa diantaranya ada yang sudah dilakukan pengerukan dan dalam proses persiapan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal).

"Alur Sungai Jelitik sudah dikeruk sementara dan proses persiapan Amdal supaya bisa secara keseluruhan, di Belitung juga demikian, di Kurau sama dan di Sadai proses pengerukan," jelas Safrizal.

Diketahui sejak tiga hari lalu kapal kargo KM Alken Pesona dengan muatan kargo milik PT. Bangka Jaya Line (BJL) sebelumnya pada Senin, 5 mei 2024 pukul 03.30 WIB bergerak membawa muatan kargo memasuki alur Pelabuhan Pangkalbalam. Pada saat mendekati toren hijau gosong di depan Perairan Pasir Padi, angin kencang datang dari lambung kiri kapal sehingga menyebabkan kapal terseret ke arah kanan.

Nahkoda kapal berusaha mempertahankan posisi kapal agar tetap pada alur yang dalam, namun buritan kanan kapal menyentuh tempat dangkal dan kapal mengalami kandas. Berselang kemudian pukul 06.00 WIB Kapal TB Momentum 07 memasuki alur muara Pangkalbalam dan melihat KM Alken Pesona, sudah kandas.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah