Pengunjuk Rasa Sri Lanka Menolak Pemerintah Semua Partai, Ingin Rajapaksa Keluar

- 13 Juli 2022, 07:38 WIB
2 Negara ASEAN Ini Diperidiksi Bangkrut Seperti Sri Lanka
2 Negara ASEAN Ini Diperidiksi Bangkrut Seperti Sri Lanka /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

MataBangka.com -- Puluhan ribu pengunjuk rasa Sri Lanka telah menduduki Gedung Presiden, sekretariat presiden dan kediaman resmi perdana menteri dalam kemarahan yang meningkat atas krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara pulau itu.

Kekacauan dimulai pada hari Sabtu ketika orang-orang Sri Lanka yang marah menyerbu kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa, seorang anggota klsn Rajapaksa berusia 73 tahun yang dipersalahkan oleh para pengunjuk rasa atas krisis ekonomi terburuk di negara itu sejak 1948.

Rajapaksa diperkirakan akan secara resmi mengundurkan diri pada hari Rabu. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga telah menawarkan untuk mundur begitu pemerintah interim semua partai yang sedang dibahas di antara partai-partai politik untuk menyelesaikan krisis terbentuk.

Namun, pengunjuk rasa telah menolak pemerintah semua partai dan mengatakan mereka tidak akan mengosongkan gedung-gedung pemerintah sampai presiden dan perdana menteri secara resmi mengundurkan diri.

Baca Juga: Harga Timah Dalam Negeri Naik, Rencana Naiknya Royalti dan Larangan Ekspor Pengaruhi Harga

Apa yang diinginkan para pengunjuk rasa?

“Kami meminta pengunduran diri segera Gotabaya Rajapaksa dan Ranil Wickremesinghe. Setelah itu, pemerintah sementara harus ada setidaknya selama enam bulan,” kata Shabeer Mohamed, 22, kepada Al Jazeera.

“Kami menentang pemerintah semua partai,” tambahnya.

Sebagian besar pengunjuk rasa tidak ingin Partai Podujana Sri Lanka (SLPP) yang dikendalikan oleh Rajapaksa menjadi bagian dari pemerintahan semua partai.

Melani Gunathilake, 35, mengatakan para pemimpin protes sangat menentang pemerintah semua partai, sebuah langkah dalam pandangannya untuk “karte Rajapaksa” untuk mengendalikan pemerintah dari belakang layar.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah