Kriket Menjadi 'Penyembuhan Mental' Bagi Masyarakat Sri Lanka yang Sedang Dilanda Krisis

- 7 Juli 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi kriket.
Ilustrasi kriket. /Pixabay/yogendras31

MataBangka.com – Olahraga kriket telah menjadi aktivitas yang disambut baik bagi warga Sri Lanka yang mencari istirahat dari dampak Krisis Ekonomi di negara itu, antrean panjang untuk membeli bahan bakar dan gas untuk memasak serta sekolah dan pekerjaan terganggu karena hanya ada sedikit akses ke transportasi umum.

Negara kepulauan Asia Selatan yang gila kriket menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam ingatan baru-baru ini, mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan yang akut. Pemerintah telah menutup sekolah dan universitas dan memiliki persediaan bahan bakar yang terbatas .

“Ya, ada masalah di negara ini – orang-orang menjadi miskin dan tidak berdaya dengan segala macam masalah. Kami telah menjalani kehidupan yang monoton dan terkadang menghabiskan lima, enam, tujuh hari di saluran bahan bakar,” kata Ujith Nilantha, yang menyaksikan tes pertama antara Sri Lanka dan Australia dengan putranya yang berusia 10 tahun pekan lalu di kota selatan Galle.

Baca Juga: Kemendag Luncurkan Minyak Goreng Kemasan Minyakita Seharga Rp 14.000

“Tidak ada kebahagiaan bagi anak-anak, dan kami tidak bisa memberikan apa yang dibutuhkan anak. Kalau kita lihat (jangkrik) ini membawa penyembuhan mental,” tambah Nilantha, yang mata pencahariannya di sektor pariwisata terganggu setelah pendatang jatuh karena krisis energi.

Nilantha mengatakan dia telah merencanakan untuk menyarankan putranya bermain kriket, permainan mahal menurut standar Sri Lanka, tetapi hidupnya berubah dengan cepat dengan krisis ekonomi dan rencananya hancur.

“Kami menyukai kriket tetapi kami tidak dapat menghabiskan seluruh waktu kami untuk kriket, dengan masalah pekerjaan dan semua itu. Tapi saya berharap mendapatkan sedikit kelegaan dari tekanan dengan menonton kriket.”

Baca Juga: Liga Italia - Kabar Transfer Terbaru : Juventus Tolak Tawaran Bayern Munich untuk Matthijs de Ligt

'Hanya memiliki kriket di saat kesedihan'

Kriket, warisan dari penjajah Inggris, telah menjadi bagian dari budaya lokal di Sri Lanka seperti di banyak negara Asia Selatan dan Karibia. Ini telah dipandang sebagai faktor pemersatu di negara yang terkoyak oleh perselisihan ras, agama dan politik.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah