Alobi Foundation Catat 15 Kejadian Konflik Manusia dan Buaya, Tertinggi Nasional dan Internasional

- 25 Maret 2024, 16:04 WIB
Penangkaran Buaya PPS Alobi Babel
Penangkaran Buaya PPS Alobi Babel /Ilustrasi/

MataBangka.com - Terhitung sejak awal tahun 2024, sedikitnya ada 15 kejadian konflik antara manusia dan buaya termasuk kemunculan dan evakuasi buaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang terdata oleh Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation. 

Akibat peristiwa ini setidaknya ada dua orang luka berat, tiga orang korban meninggal dunia dan satu belum ditemukan. 

Seperti diungkapkan Manager Alobi Foundation, Endy mengatakan terhitung sejak Januari lalu dari 15 kasus tersebut ada empat ekor buaya yang berhasil dievakuasi ke tempat penyelamatan di Dusun Air Jangkang, Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. 

"Ada tiga ekor yang meninggal sebelum berhasil dievakuasi usai ditangkap warga sebelum diserahkan ke Alobi, dan hingga saat ini sedikitnya ada 30-an ekor buaya yang ada di PPS ini," ungkap Endy kepada media ini, pada Senin, 25 Maret 2024.

Menurut pengamatan Alobi Foundation, kasus konflik antara manusia dan buaya ini di Babel ini merupakan terbesar baik tingkat nasional maupun internasional. 

Hal ini disebabkan rusaknya habitat predator air ini, akibat kerusakan alam dikarenakan aktifitas tambang. 

"Setiap kasus yang kami datangi, kawasan tersebut rusak akibat pertambangan ilegal. Akhirnya buaya ini berpindah tempat dan bersinggungan dengan manusia," jelas Endy. 

"Selain itu, mereka berpindah dari aliran sungai yang rusak ke lobang-lobang bekas tambang tersebut," paparnya. 

Terkait tingginya konflik antara manusia dan buaya ini, Alobi Foundation menghimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam beraktifitas baik di sungai maupun laut. 

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x