Pemprov Babel Siapkan Rp 30 Miliar Anggaran Tak Terduga Antisipasi Kebencanaan

- 17 Januari 2024, 12:28 WIB
Pj Gubernur Babel Safrizal Zakaria Ali didampingi Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa dan staf, ketika meninjau sarana penanggulangan bencana Jembatan Braille yang digunakan apalabila ada jembatan putus akibat bencana.
Pj Gubernur Babel Safrizal Zakaria Ali didampingi Kepala BPBD Babel Mikron Antariksa dan staf, ketika meninjau sarana penanggulangan bencana Jembatan Braille yang digunakan apalabila ada jembatan putus akibat bencana. /Dwi Haryoto/ MataBangka.com/

MataBangka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 miliar dana tak terduga, guna mengantisipasi bila terjadi bencana di daerah ini. 

Demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali, mengatakan dana kebencanaan itu bisa keluarkan kapan saja, tapi tetap mengikuti prosedur pengeluarannya.

Safrizal melanjutkan dana tak terduga tersebut bisa dikeluarkan melalui status tanggap darurat yang ditetapkan oleh kepala daerah.

"Namun jika masih ditangani dengan reguler tanpa tanggap darurat, maka akan ditangani dengan dana reguler dulu," ungkap Safrizal ketika meninjau alutista di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, pada Selasa, 16 Januari 2024.

"BPBD menyiapkan rapid asessment atau hitung cepat dan kaji cepat, dengan mengajukan ke sekda, selanjutnya sekda yang nanti mengajukan ke Gubernur barulah disiapkan RAB untuk mengeluarkan anggaran itu," terangnya. 

Disamping itu pemerintah kabupaten/ kota harus menginformasikan ke masyarakat, agar mereka mengetahui informasi dan potensi bencana di tempat tinggalnya, karena itu kewajiban kabupaten/ kota supaya masyarakat mengetahui cara mengevakuasi diri jika terjadi bencana sehingga bisa menyelamatkan diri.

Sementara itu, Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa, menambahkan sejumlah alustita yang dimiliki masih berfungsi dengan baik guna memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti ambulance, mobil dapur umum, mobil WC umum, spead bot, jembatan braile, mobil crane dan lainnya. 

"Memang ada sebagian alutista dari BNPB yang rusak seperti spead boat dan mobil transmisi, kalau spead ini menggunakan sistem otomatis sehingga harus diperbaiki secara otomatis, sebab tidak bisa dialihkan secara manual," jelas Mikron. 

"Kalau mobil itu, terkait dengan providernya, ini harus sesuai dengan pusat," ulasnya. 

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x