Aksi Bela Palestina, UnMuh Babel dan 172 PTMA Se-Indonesia Gelar Aksi Serentak

- 7 Mei 2024, 12:09 WIB
Aksi Bela Palestina yang dilaksanakan UnMuh Babel dalam aksi serentak yang dilakukan PTMA seluruh Indonesia dengan tema 'Save Palestine, Save Humanity'.
Aksi Bela Palestina yang dilaksanakan UnMuh Babel dalam aksi serentak yang dilakukan PTMA seluruh Indonesia dengan tema 'Save Palestine, Save Humanity'. /Dwi Haryoto/ MataBangka.com/

MataBangka.com - Sebanyak 172 unit Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) serta sekolah dibawah majelis pendidikan dasar dan menengah seluruh Indonesia hari ini secara serentak menggelar aksi Bela Palestina dengan tema 'Save Palestine, Save Humanity', dengan berbagai bentuk seperti dialog, orasi dan aksi damai di wilayah masing-masing.

Seperti di Universitas Muhammadiyah (UnMuh) Bangka Belitung (Babel) kegiatan dengan menggelar aksi damai di auditorium berupa orasi, puisi dan teaterikal aksi Bela Palestina serta mendengar langsung kisah dari warga Palestina.

Rektor UnMuh Babel, Ir Fadillah Sabri ST, MEng, IPM kepada awak media disela-sela kegiatan mengatakan hal ini dikarenakan sampai saat ini Israel tidak pernah menepati komitmen, baik yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun lembaga negara-negara lainnya, untuk menghancurkan Palestina.

"Di satu sisi negara-negara Islam seakan tidak punya daya, disisi lain ada gerakan masyarakat, mahasiswa, dosen di Eropa mensupport Palestina. Sementara Indonesia yang mayoritas muslim, secara landasan konstitusi wajib melakukan hal itu," ungkap Fadillah Sabri, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Menurutnya ada tiga landasan yang menjadi PTMA melaksanakan aksi ini, pertama sebagaimana dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah jika ada elit-elit negara yang tidak peduli dengan perjuangan rakyat Palestina, maka mereka tidak paham konstitusi negara Indonesia.

Bahwa, konstitusi negara Indonesia jelas menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.

Kemudian, Indonesia mempunyai hutang kepada negara Palestina sesuai sejarah bahwa Palestina merupakan negara yang pertama di dunia mengakui kemerdekaan Indonesia, disaat Indonesia membutuhkan pengakuan dan dukungan kemerdekaan itu.

"Ketiga solidaritas sesama umat muslim, dan tidak mesti harus muslim tapi sebagai manusia harus saling menghargai," jelas Fadillah lagi.

Oleh sebab itu, lanjutnya tidak hanya Palestina saja, tapi setiap penjajahan dimuka bumi ini maka Muhammadiyah akan terus ikut memperjuangkan mereka yang tertindas.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah