MataBangka.com - Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus bergerak menuntaskan masalah anak stunting.
Upaya tersebut dilakukan dengan mensosialisasikan pendidikan gizi bagi kader serta pemberian program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi anak stunting dan ibu hamil/ menyusui /kekurangan energi kronis (KEK)
Kali ini, sebanyak 11 desa menjadi lokus pemberian PMT dan KEK yang tersebar di Kabupaten Belitung serta Belitung Timur (Beltim).
Seperti diungkapkan Pj Ketua TP PKK Babel, Safriati Safrizal mengatakan bahwa masalah gizi sangatlah penting untuk kehidupan manusia yang dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan.
Saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi yaitu anak stunting dan ibu hamil dengan KEK, dan melihat data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) online 1-29 Februari 2024 bahwasanya Belitung dan Beltim memiliki angka yang cukup tinggi.
"Oleh sebab itu, kami ingin menurunkan angka tersebut melalui program PMT bagi anak stunting dan bumil KEK di lima kecamatan untuk Pulau Belitung," kata Safriati, Senin, 6 Mei 2024.
Lanjutnya program ini disalurkan ke dua kecamatan di Beltim, yakni Kecamatan Gantung dengan lokus Desa Selinsing dan Kecamatan Simpang Renggiang di Desa Aik Madu, Desa Lintang, Desa Simpang Tiga dan Desa Renggiang.
Sedangkan di Belitung ada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Sijuk lokus Desa Pelepak Puteh, Desa Sijuk, Desa Air Seru. Kecamatan Tanjungpandan lokus Desa Juru Seberang dan Kelurahan Pangkal lalang dan Kecamatan Membalong di Desa Lassar.
"Sebelum dilaksanakannya PMT selama 20 hari berturut-turut, perlu diadakannya sosialisasi dan orientasi pendidikan gizi bagi kader pengelola PMT yang berbasis bahan pangan lokal," jelas Safriati.