Network
MataBangka.com--Dalam era digital yang kini semakin canggih, teknologi memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pembayaran nontunai yang menggunakan kode QR.
Namun, perkembangan teknologi yang pesat juga membawa ancaman keamanan serius.
Komisi Perdagangan Federal (FTC) baru-baru ini memberikan peringatan kepada publik mengenai bahaya tersembunyi di balik penggunaan kode QR, yang belakangan ini semakin disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan.
Quishing, sebuah istilah yang mengacu pada serangan phishing yang memanfaatkan kode QR, menjadi ancaman yang makin meresahkan.
Phishing sendiri adalah serangan siber yang menggunakan teknik pengelabuan dengan tujuan mencuri informasi pribadi seseorang.
Dalam perkembangannya, pelaku kejahatan kini menggunakan kode QR untuk mengecoh orang agar mengunjungi tautan yang berbahaya.
Proses Quishing dimulai ketika seseorang memindai kode QR yang seharusnya digunakan untuk pembayaran atau mendapatkan informasi tertentu.
Namun, pada kenyataannya, mereka akan diarahkan ke situs palsu yang telah disiapkan oleh para pelaku kejahatan.
Di situs palsu ini, data pribadi korban bisa diakses atau malware dapat dipasang pada perangkat mereka.
