MataBangka.com--Polisi mengklaim berhasil menggagalkan rencana serangan teroris yang mengancam Pemilu 2024.
Sebanyak 40 terduga teroris telah ditangkap dan diamankan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Mereka terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin oleh seseorang berinisial AU.
Teroris ini diyakini memiliki keyakinan bahwa demokrasi adalah perbuatan maksiat yang harus dihancurkan.
Mereka telah merencanakan aksi penyerangan di pos-pos keamanan selama pelaksanaan Pemilu tahun depan.
Juru bicara Densus 88 AT Polri,Kombes Aswin Siregar mengungkapkan bahwa penangkapan dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Dari 40 tersangka, 23 orang ditangkap di Jawa Barat, 11 orang di DKI Jakarta, dan enam sisanya ditangkap di Sulawesi Tengah.
Para teroris JAD ini telah merancang rencana untuk menggagalkan atau mengganggu jalannya Pemilu dan Pilpres 2024.
Salah satu rencananya adalah melancarkan serangan terhadap aparat penegak hukum di Indonesia.
Aswin menegaskan bahwa Densus 88 telah berkomitmen untuk mengawal jalannya Pemilu 2024 dan terus memantau setiap ancaman teror yang muncul.
Masyarakat diminta untuk percaya kepada aparat keamanan dan tidak khawatir berlebihan menjelang pesta demokrasi yang tinggal beberapa bulan lagi.
"Densus bisa memastikan bahwa tidak ada perubahan eskalasi ancaman yang harus kita khawatirkan. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah tindakan preemtif dan preventif," kata Aswin.
Keberhasilan penangkapan 40 teroris ini merupakan langkah signifikan dalam menjaga keamanan selama Pemilu 2024 dan menjaga stabilitas negara.
Polisi akan terus berupaya untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi tahun depan.***
Sumber pikiranrakyat.com