Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kedaulatan pangan guna menghadapi berbagai risiko di masa depan.
Selain itu, Megawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyoroti pentingnya diversifikasi pangan di Indonesia.
Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada gandum sebagai sumber utama pangan.
Megawati mencatat bahwa di Indonesia terdapat sepuluh jenis bahan pangan lain yang dapat digunakan sebagai alternatif gandum.
Sepuluh bahan makanan tersebut termasuk hanjeli, pisang, porang, sagu, singkong, sorgum, sukun, talas, dan ubi jalar.
Megawati menegaskan bahwa gandum sulit untuk ditanam di Indonesia, tetapi hal ini tidak berarti bahwa dirinya menolak gandum.
Sebagai solusi, Megawati mengusulkan penerapan bea masuk yang lebih ketat untuk mengurangi impor gandum, terutama karena tingkat konsumsi gandum di Indonesia sangat tinggi.
"Saya meminta kepada Presiden, saya mendapat informasi bahwa tarif bea masuk impor gandum saat ini sebesar 0 persen, saya harap ini dapat diperhatikan dan ditinjau ulang," tutupnya.***