Alasan Logis Demokrat Bergabung ke Gerindra, Komunikasi SBY dan Mega Masih Beku

- 23 September 2023, 18:52 WIB
SBY bersama Prabowo Subianto
SBY bersama Prabowo Subianto /

MataBangka.com - Komunikasi politik antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarno Putri, masih beku. Disinyalir menjadi salah satu alasan mengapa Partai Demokrat merapat ke Partai Gerindra dibandingan ke PDIP. 

Apalagi, SBY tidak punya hambatan relasi dengan Prabowo, yang dinilai menjadi permasalahan untuk berkoalisi. 

Hal ini berdasarkan hasil penilaian Pengamat Politik dari Surabaya Survey Center (SSC) Iksan Rosidi, membeberkan alasan Partai Demokrat memilih kubu Prabowo Subianto dibandingkan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP tersebut. 

"Dibandingkan dengan komunikasi SBY dengan Megawati yang masih beku. Sejauh ini, belum ada pandangan politik menonjol yang mengganggu relasi antara Demokrat atau SBY dengan Prabowo Subianto," ujarnya.

Alasan lainnya, Demokrat adalah bagian dari perjalanan politik Prabowo saat menjadi capres pada 2019. Sehingga, status teman koalisi bukan hal baru bagi Demokrat dan Gerindra.

"Partai Demokrat juga menjadi salah satu partai pendukung capres Prabowo Subianto pada Pemilu 2019," katanya.

Untung Rugi Demokrat Pilih Prabowo

Iksan juga menakar untung rugi partai berlambang Mercy bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Prabowo.

Sisi yang paling menguntungkan, peluang Demokrat menjadi bagian dari pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 akan terjaga.

"Karena secara survei, elektabilitas Prabowo berpotensi besar memenangkan kontestasi Pemilu Presiden mendatang. Ini juga membuka kemungkinan bagi Demokrat akan mendapatkan insentif elektoral atau coat-tail effect dari bakal capres Prabowo Subianto, selain dari Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang elektabilitasnya juga relatif tinggi," ujarnya.

Sementara ruginya, ada ongkos politik yang harus dibayar karena narasi perubahan yang diusung Demokrat. Narasi ini tak sejalan dengan narasi yang diusung KIM yakni pembangunan berkelanjutan.

"Demokrat harus lebih fleksibel dalam mengemas narasi perubahan. Bahkan, sebagai konsekuensinya, mungkin harus mengubah kemasan menjadi narasi keberlanjutan," ucapnya.

Selain itu, peluang AHY menjadi cawapres 2024 pun semakin tipis. Meski begitu, tak jadi persoalan jika Demokrat sudah mengurungkan ego menjadikan AHY sebagai cawapres Prabowo

"Tidak bisa dipungkiri di tubuh KIM saat ini telah ada nama-nama kuat lain juga santer disebut akan mendampingi Prabowo Subianto, seperti Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil, sehingga peluang AHY sebagai bakal Cawapres meskipun tetap ada, namun cenderung mengecil," ujarnya. (***) 

Artikel ini bersumber dari Pikiran.Rakyat.Com yang berjudul:https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017158721/bekunya-komunikasi-sby-dan-megawati-jadi-alasan-logis-demokrat-merapat-ke-prabowo-subianto

 

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah