Ia juga mengakui adanya versi Indonesia dari lagu "Pok Ame Ame," yang jelas merupakan milik Indonesia.
Pudds mengamati bahwa masalah serupa sering terjadi antara Indonesia dan Malaysia.
Ia menyebut contoh isu-isu seperti batik, angklung, silat, hingga seniman terkenal Malaysia, P. Ramlee.
Pudds menjelaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan budaya, sebagian besar karena genetika yang berasal dari etnik Austronesia.
Hal ini juga tercermin dalam banyaknya orang Malaysia yang memiliki keturunan Indonesia.
"Sebagai contoh, orang Minangkabau yang menetap di Negeri Sembilan, orang Jawa di Johor, orang Bugis di Selangor dan Sabah," ujarnya.
Pudds menegaskan bahwa karyanya, lagu "Tepuk Amai Amai," bukanlah upaya menjiplak lagu "Pok Ame Ame."
Ia berpendapat bahwa budaya Malaysia adalah hasil dari perpaduan dua negara yang berbeda, menciptakan sesuatu yang unik.
Dalam mengakhiri klarifikasinya, Pudds berharap agar masyarakat dapat menerima fakta bahwa kedua negara memiliki banyak persamaan budaya.
Alih-alih berdebat tentang apakah suatu karya adalah penjiplakan atau tidak, Pudds menekankan pentingnya menghargai kekayaan budaya kedua negara yang memiliki banyak persamaan.