Menko PMK: Stunting Bagai Neraka Pembangunan SDM

Jho
- 4 Agustus 2023, 16:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy /Marip Media Kupang

Kemudian, stunting juga dapat memicu risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, hingga obesitas. Oleh sebab itu, Muhadjir menyebut pemerintah berkomitmen memerangi permasalahan stunting.

“Kalau ini (stunting) tidak diperangi, akan sulit (bagi kita) untuk menjadi negara maju dan kaitannya dengan prasyarat untuk menjadi negara maju itu bebas stunting,” ujarnya.

 

Soroti Kemiskinan 

Selain stunting, Muhadjir juga menyoroti permasalahan kemiskinan ekstrem.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2022, jumlah kemiskinan ekstrem menyentuh angka 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa secara nasional.

Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan data Maret 2021 yang mencatat sebanyak 5,8 juta jiwa atau 2,14 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem.

Muhadjir menyatakan, pemerintah masih terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem dan ditargetkan pada 2024 angkanya berada di nol persen. Upaya itu perlu dilakukan karena kemiskinan ekstrem merupakan salah satu penyebab terjadinya stunting.

Lebih lanjut, Muhadjir mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.

Tantangan tersebut adalah masih banyaknya penyakit sosial yang muncul di tengah-tengah masyarakat seperti penyalahgunaan narkoba hingga adanya cara berpikir sesat yang berujung pada tindakan ekstrem, misalnya aksi terorisme.

Halaman:

Editor: Jho

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah