PKB dan Partai Demokrat Sepakat Perbedaan Sikap dan Pilihan Memperkokoh Demokrasi di Indonesia

- 4 Mei 2023, 08:21 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai silahturahmi kebangsaan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka silahturahmi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden RI keenam yang juga Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan juga membahas isu-isu kebangsaan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai silahturahmi kebangsaan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka silahturahmi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden RI keenam yang juga Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan juga membahas isu-isu kebangsaan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp. /ASPRILLA/ANTARA FOTO

 

MataBangka.com. Bogor - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat sepakat, bahwa perbedaan dalam sikap dan pilihan politik memperkokoh demokrasi di Indonesia.

Kesepakatan itu dinyatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah keduanya bertemu di kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Rabu (3/5/2023) malam.

Kedua pimpinan partai ini pun menilai, perbedaan sikap dan posisi dalam politik tidak boleh menutup jalur komunikasi antar partai, terutama dalam membahas isu-isu kebangsaan.

"Kami bersepakat pada dasarnya perbedaan koalisi, perbedaan pilihan dalam partai maupun kepemimpinan nasional adalah bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi kita sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan di antara kita," kata Muhaimin setelah bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan AHY di Cikeas, Rabu (3/5/2023) malam.

Dia juga menilai perbedaan itu menjadi kekayaan dan khazanah dalam berpolitik apabila demokrasi dipahami sebagai ajang untuk saling berbagi.

"Nanti kalau Mas AHY menang, misalnya, saya akan teriak dari jauh jangan lupa saya mas, tetapi kalau saya yang menang pasti saya tidak akan lupa Mas AHY. Itulah demokrasi, yang tentu saling berbagi. Jadi, dengan kesepahaman itu maka perbedaan justru khazanah, kekayaan di antara kita, dan itu akan mendewasakan kita," kata Muhaimin yang datang ke Cikeas didampingi beberapa pengurus DPP PKB.

Dia pun berharap pertemuan-pertemuan serupa terus berlanjut ke depannya.

"Semoga pertemuan ini juga akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan antarpartai, terutama menjelang pemilu yang akan datang. Saya sengaja terus berkunjung dengan teman partai lain dan berbagai ikhtiar untuk dialog positif bagi kemajuan demokrasi kita," kata Muhaimin.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa Demokrat menghormati perbedaan sikap dan pilihan koalisi partai-partai politik, termasuk yang diambil oleh PKB.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah