Erick Tohir Sebut Dana Penisun BUMN 65 Persen Alami 'Kerusakan' Sudah Defisit Rp9,8 Triliun

15 Februari 2023, 20:33 WIB
doc Menteri BUMN Erick Thohir /Pikiran Rakyat/

 

MataBangka.com--Menteri BUMN menyebutkan dana pensiun BUMN mengalami 'kerusakan' mencapai 65 persen.

 

"Ini salah satu isu yang terbesar yang memang menjadi beban yang harus kita selesaikan, mengenai dana pensiun BUMN," ucapnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin, 13 Februari 2023.

"Kita sudah hampir setahun lebih, jangan sampai isu Jiwasraya-Asabri kita lengah di dana pensiun BUMN sendiri, karena memang Undang-Undangnya seluruh dana pensiun ini kan dikelola oleh masing-masing dana pensiun perusahaannya, yang akhirnya kontrol dan konsolidasinya ini saya takut di kemudian hari menjadi bom waktu," tutur Erick Thohir menambahkan.

Dia kemudian membandingkan aset industri dana pensiun asuransi Indonesia dengan beberapa negara di Asia Tenggara, yang masih terbilang kecil.

Aset industri dana pensiun di Filipina mencapai 10,8 persen, di Malaysia 22 persen, sedangkan Indonesia hanya 5,8 persen.

"Nah ini tentu kenapa ketidakmampuan dana pensiun memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada pensiunan penerima manfaat secara komprehensif.

Artinya apa? ketika kita sudah memperbaiki BUMN seperti ini, kita bicara laba, tetapi ke depannya tidak ada garansi pensiunan BUMN bisa mendapatkan pensiunannya. Ini kan kontradiksi," ujar Erick Thohir.

"Kita bicara BUMN sehat, tetapi begitu mereka pensiun tidak ada (dana). Nah ini akan terjadi ledakan 1-2 tahun ke depan, kalau kita tidak intervensi hari ini," ucapnya menambahkan.

Tidak hanya itu, Erick Thohir mencatat bahwa dana pensiun BUMN telah mengalami defisit dengan nominal yang terbilang fantastis.

Hal itulah yang menyebabkan dana tersebut rusak.

"Lalu kalau kita lihat ini sudah ada defisit yang cukup besar, Rp9,8 triliun tahun 2021. ini sangat besar, yang terdiri tentu dari mayoritas BUMN yang ada 35 persen sehat, sisanya belum sehat," katanya.

"Kesehatan BUMN dan dana pensiun harus diselaraskan, ini kembali menjadi catatan penting, BUMN-nya sakit tapi pengelolaan dana pensiunnya besar, ini kan akhirnya tidak ketemu. Kan harusnya BUMN-nya sehat, dana pensiunnya juga lebih sehat, karena ini kan bagian dari flow keuangannya," tutur Erick Thohir menambahkan.

Transformasi Dana Pensiun BUMN

Melihat kerusakan yang terjadi, Erick Thohir mendorong dilakukannya transformasi dana pensiun, agar kesejahteraan penerimaan manfaat dapat terjamin.

Apalagi, jumlah para pensiunan BUMN akan semakin besar juga ke depannya.

"Kita harapkan transformasi dana pensiun dapat memberikan dampak positif, adapun saya laporkan kepada Komisi VI, kita sudah memulai dari September 2022, kita sudah mengeluarkan surat arahan untuk menjalankan uji tuntas Dapen yang harus dipimpin oleh direktur keuangan dan direktur SDM masing-masing BUMN," ujarnya.

"Jadi ada peran serta BUMN sendiri melihat dana pensiunnya bukan dikelola murni oleh pensiunan, sehingga tidak ada profesionalism yang akhirnya akan bermasalah di kemudian hari," ucap Erick Thohir menambahkan.

Dia menuturkan, pihaknya telah mengeluarkan petunjuk teknis untuk menjalankan uji tuntas dana pensiun pada Oktober 2022.

Kemudian, sosialisasi kepada seluruh pendiri dana pensiun, bahkan mengajak KPK untuk mengingatkan bahwa ini menjadi hal yang krusial.

"Kemudian, memasukkan pengelolaan Dapen MP ke dalam aspirasi pemegang saham, memasukkan agenda penyehatan Dapen ke dalam kontrak manajemen, Jadi kita mau manajemen itu mempunyai kontrak bertanggung jawab dengan keberlangsungan Dapen ke depan," ucap Erick Thohir.

"Review komprehensif terhadap dan insya Allah kita menyusun petunjuk teknis di bulan Februari-Maret ini, sehingga kita bisa punya buku biru 'Bagaimana pengelolaan Dapen yang benar', karena jangan sampai kembali lagi investasi yang dilakukan Dapen ini nanti investasi bodong lagi. nah ini selalu muternya di situs-situs saja," ujarnya.

"Lalu masing-masing BUMN menyusun rencana roadmap penyehatan keuangan, tadi 65 persen gejala, 35 persen sehat, dan tentu nanti ke depannya kita punya informasi penyehatan monitoring progress implemenntasi sehat," katanya menambahkan.***

 

Editor: Mirwanda

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler