Jokowi Pertimbangkan Stop Ekspor Timah, Bisa dilakukan Tahun Ini atau Tahun Depan, Percepat Hilirisasi Timah

20 Oktober 2022, 19:34 WIB
Jokowi Tinjau Pembangunan Smelter PT Timah yang baru di Muntok, Bangka Barat /Babelprov.go.id

MataBangka.com--Rencana Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk stop ekspor Timah bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat, atau tahun depan.

Kepastian itu dikatakan Jokowi ketika meninjau pembangunan Top Sumerged Lance (TSL) Ausmelt, atau smelter PT Timah yang baru di Kabupaten Bangka Barat, Kamis 20 Oktober 2022.

Kendati demikian stop atau tidak ekspor timah diakui Jokowi perlu ada kalkulasi dan kesiapan dari smelter baik milik BUMN maupun swasta.

"Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan stop. Misalnya tahun depan stop, tahun ini bisa terjadi. Ini saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN, milik swasta, harus kita kalkulasi semuanya," kata Presiden.

Rencana stop ekspor timah ini, menurut Jokowi bagian dari keseriusan pemerintah dalam hal hilirisasi timah.

 

"Hari ini saya melihat smelter baru yang dihadirkan PT Timah, ini menunjukan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah," ungkap Presiden Jokowi saat melakukan konferensi pers usai melakukan kunjungan. 

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menargetkan pembangunan Smelter PT Timah yang baru ini akan selesai di bulan November mendatang.

Sehingga diharapkan pergerakan hilirisasi timah akan segera mengikuti seperti yang telah dilakukan untuk komoditas tambang nikel. 

Terkait penghentian ekspor timah, dirinya juga belum bisa memastikan kapan kepastian pemberhentian ekspor bahan mentah timah.

Untuk saat ini, pihaknya akan mengkalkulasikan semuanya agar nanti akan berjalan dengan baik, dan tidak ada yang dirugikan. 

Namun baginya yang terpenting adalah, ekspor bahan mentah itu memang harus segera dihentikan dan akan dialihkan ke industrial downstreaming.

“Semuanya masuk ke hilirisasi ya, karena nilai tambahnya ada di situ, added value nya ada di situ,” ujar Presiden Jokowi. 

"Harapannya karena akan meningkatkan nilai tambah timah itu sendiri dan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya," pungkasnya. 

Sebelumnya Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin mengatakan terdapat ada sekitar 20-30 Smelter timah di Bangka Belitung.

Diakui Ridwan, sepertiga dari perekonomian di Bangka Belitung disumbang dari komoditas pertambangan khususnya timah.

"Secara rata-rata 30-35 persen perekonomian di Bangka Belitung dipengaruhi oleh komoditas ini (timah)," ungkapnya.

Sebelumnya seperti diberitakan, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berkunjung ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel).

Pada kesempatan ini, kedatangannya untuk mengetahui beberapa hasil pembangunan di daerah Kep. Babel, sekaligus menyampaikan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kehadiran orang nomor satu di tanah air ini, tentunya sangat diharapkan, karena ini sangat penting untuk kemajuan suatu daerah.

Presiden Joko Widodo dan rombongan mengunakan pesawat kepresidenan, dan mendarat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang pukul 08.10 WIB, Kamis (20/10/2022).

Kedatangannya ini langsung di sambut oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Ridwan Djamaludin yang didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kep. Babel Naziarto, Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen TNI Ujang Darwis, Kapolda Kep. Babel Irjen Pol Yan Sultra, serta unsur Forkopimda Kep. Babel. 

Demi memaksimalkan waktu kunjungan kerja di Kep. Babel, rombongan tidak singgah ke ruang VVIP Bandara Depati Amir, tetapi langsung menuju helikopter untuk ke Kabupaten Bangka Barat (Babar).

Sebanyak tiga helikopter milik TNI Angkatan Udara (AU) dikerahkan untuk membawa rombongan menuju Babar. 

Rencananya di Babar, Presiden Jokowi akan meninjau smelter PT Timah, Pelabuhan Tanjung Ular, pasar dan pedagang kaki lima (PKL) serta modal kerja dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sekaligus menyerahkan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) kepada warga, melihat Kampung Nelayan Tanjung Laut, dan menyerahkan program rencana kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sementara itu, kegiatan di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) di antaranya: meninjau pasar, PKL, modal kerja, BLT dan menyerahkan kartu PKH, terakhir meninjau lahan persawahan di Desa Rias Toboali.***

Editor: Ahmad Firdaus

Sumber: babelprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler