Korban Tewas Akibat Tanah Longsor di Filipina Selatan Meningkat Jadi 68 Orang

- 13 Februari 2024, 18:03 WIB
Ilustrasi tanah longsor
Ilustrasi tanah longsor /Dok. PMJ News/

MataBangka.com –   Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Filipina selatan meningkat menjadi 68 orang, dan para pejabat mengatakan pada Senin (12 Februari) bahwa peluang untuk menemukan lebih banyak orang yang selamat semakin dekat.

Tim penyelamat masih mencari 51 orang lagi setelah tanah longsor pada 6 Februari, yang terjadi di luar tambang emas di kota Maco di provinsi Davao de Oro dan mengubur rumah serta kendaraan yang seharusnya mengangkut karyawan perusahaan pertambangan tersebut.

Ratusan tim penyelamat telah menggunakan tangan kosong, sekop, dan peralatan berat pemindah tanah selama hampir seminggu untuk mencari korban yang terkubur. Lebih dari selusin mayat dikeluarkan dari lumpur pada hari Senin.

Otoritas bencana berencana mengalihkan fokus mereka dari pencarian dan penyelamatan ke pencarian dan pengambilan mulai Selasa, kata petugas bencana kota Maco Ariel Capoy.

"Hampir seminggu setelah kejadian dan kami berasumsi tidak ada seorang pun yang hidup di sana," kata Edward Macapili, juru bicara kantor bencana provinsi Davao de Oro, kepada AFP.

“Saat ini sudah ada bau busuk di area tersebut, jadi kita perlu mempercepat pengambilannya.”

Area dengan kedalaman sekitar 50 m masih harus dicari, Macapili menambahkan.

Seorang anak perempuan berusia tiga tahun berhasil ditarik hidup-hidup dari bawah reruntuhan pada hari Jumat, yang digambarkan oleh tim penyelamat sebagai sebuah "keajaiban".

Longsor tersebut mengubur tiga bus dan sebuah jeepney yang menunggu karyawan sebuah perusahaan pertambangan emas dan 55 rumah di dekatnya, menyebabkan 32 orang lainnya terluka.

Pihak berwenang telah berjanji untuk melanjutkan pencarian sampai semua orang yang hilang ditemukan.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x