Sri Lanka akan Membatasi Impor Bahan Bakar Selama 12 Bulan ke Depan

- 26 Juli 2022, 20:00 WIB
Seorang perempuan duduk di atas tabung gas rumah tangga kosong di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka, 23 Juli 2022.
Seorang perempuan duduk di atas tabung gas rumah tangga kosong di pusat distribusi, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka, 23 Juli 2022. /Reuters/Adnan Abidi

MataBangka.com – Sri Lanka akan membatasi impor bahan bakar selama 12 bulan ke depan karena kekurangan devisa yang parah, kata menteri energinya pada Senin (25/Jul), ketika pemerintah baru negara pulau itu berusaha mencari jalan keluar dari krisis ekonomi yang melumpuhkan. .

Negara berpenduduk 22 juta jiwa itu telah bergulat dengan kekurangan kebutuhan pokok, termasuk bahan bakar dan obat-obatan, selama berbulan-bulan, setelah cadangan devisanya mengering karena salah urus ekonomi dan dampak pandemi COVID-19.

“Karena masalah valas, impor bahan bakar harus dibatasi dalam 12 bulan ke depan,” kata Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, dalam sebuah tweet, menjelaskan alasan di balik sistem penjatahan bahan bakar yang akan diterapkan minggu ini.

Baca Juga: Vaksin Cacar Monyet atau Monkeypox dari Bavarian Nordic Mendapat Persetujuan UE

Sistem penjatahan adalah salah satu langkah pertama yang akan diambil oleh Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe untuk meredakan dampak krisis setelah menjabat pekan lalu menyusul kemenangan dalam pemungutan suara parlemen.

Pendahulunya, Gotabaya Rajapaksa, melarikan diri dari negara itu dan kemudian mengundurkan diri awal bulan ini  setelah protes massal terhadap kesalahan penanganan ekonominya, dengan pengunjuk rasa menyerbu kediaman dan kantor resminya.

Sri Lanka juga membuka kembali sekolah-sekolahnya pada hari Senin setelah kekurangan bahan bakar yang parah dan kerusuhan politik membuat sekolah-sekolah itu ditutup selama hampir sebulan.

Baca Juga: Dhena Devanka Mantan Istri Jonathan Frizzy Ungkap Skandal Perselingkuhan, Mbak Cilok dan KDRT

Namun, pegawai sektor publik telah diminta untuk terus bekerja dari rumah selama satu bulan lagi, kata pemerintah dalam surat edaran yang dikeluarkan pada hari Minggu.

Lanka IOC, pengecer bahan bakar terbesar kedua di negara itu, akan mengimpor dua pengiriman bahan bakar masing-masing sekitar 30.000 ton pada Agustus, kata direktur pelaksananya, Manoj Gupta.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x