Berikut Empat Daerah IHK yang Masuk Perhitungan Inflasi di Provinsi Bangka Belitung

- 5 Februari 2024, 22:40 WIB
Pj Gubernur Babel, Syafrizal ZA ketika memimpin Rakor Bulanan Terkait Upaya Penurunan Inflasi.
Pj Gubernur Babel, Syafrizal ZA ketika memimpin Rakor Bulanan Terkait Upaya Penurunan Inflasi. /Ist/ Diskominfo Babel/

MataBangka.com - Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui Inflasi pada bulan Januari 2024 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menurut kelompok pengeluaran ada empat daerah sebagai kabupaten/ kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yang masuk perhitungan Inflasi. 

Keempat daerah itu yakni Kabupaten Bangka Barat (Babar), Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Kota Pangkalpinang dan Tanjung Pandan Belitung, yang mana pada tahun 2023 hanya dua kabupaten/ kota IHK yaitu Tanjung Pandan Belitung dan Pangkalpinang. 

"_Month to month_ kita masih terkendali, posisi bulan Januari 2024, kita terendah Inflasi secara _year on year_ dengan nilai 1,21 persen dibandingkan dengan tahun 2022 dengan nilai 3,86 persen," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Syafrizal ZA, Senin, 5 Februari 2024.

"_Month to month_ kita dari bulan Oktober bernilai 3,8 persen, bulan Desember turun jadi 2,65 persen, kemudian turun jadi 1,21 persen. Faktornya antara lain komoditinya _ready stock_, dan ada sebagian program yang panen tahun ini," ujarnya. 

Secara ke seluruhan menurutnya, di Provinsi Babel penyumbang andil inflasi _m-to-m_ terbesar adalah Ikan Kembung (0,06 persen), Daging ayam ras (0,06 persen), Bawang Merah (0,05 persen), sementara untuk andil inflasi _y-to-y_ terbesar adalah Beras (0,82 persen), Sigaret Kretek Mesin (0,29 persen), dan Sawi Hijau (0,16 persen). 

"Selain itu di tahun 2023, pengaruh Inflasi ada di perhubungan udara, nomor dua tertinggi. Sekarang sudah ada empat tambahan maskapai pesawat dan akan ditambah satu lagi pada bulan Maret, jadi masalah ini sudah terkoreksi," jelas Syafrizal.

"Sehingga komoditi yang menimbulkan Inflasi pada tahun 2024 ialah beras, sigaret kretek, dan sayuran seperti sawi hijau," paparnya. 

Safrizal menambahkan untuk bahan lain dilaporkan mengalami deflasi dan komoditi terjaga. Sementara itu, pengaruh cuaca belum terlalu signifikan terhadap pertanian, dan terakhir terdapat faktor deflasi dari timah yang membantu kestabilan penanganan inflasi di Babel. (***) 

 

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x