Pj Gubernur Safrizal: Petani adalah 'Petarung' Penting bagi Provinsi Babel

- 2 Mei 2024, 17:19 WIB
Pj Gubernur Babel, Safrizal menyerahkan bentuk dukungan kepada petani yang ikut dalam kegiatanSosialisasi Kegiatan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) Cabai Merah Keriting di UPTD Balai Benih Pertanian, Kabupaten Bangka.
Pj Gubernur Babel, Safrizal menyerahkan bentuk dukungan kepada petani yang ikut dalam kegiatanSosialisasi Kegiatan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) Cabai Merah Keriting di UPTD Balai Benih Pertanian, Kabupaten Bangka. /Ist/ Diskominfo Babel /

MataBangka.com - Petani memiliki arti penting bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Demikian diungkapkan Pj Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali mengatakan peran petani dalam mendukung ketahanan pangan di Negeri Serumpun Sebalai sangat penting dan patut diapresiasi. 

Bahkan ia mengibaratkan petani adalah 'petarung gagah berani' karena pekerjaannya sebagai produsen pencetak pangan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. 

"Di Babel, produksi cabai merah di awal saya menjabat mungkin hanya 30 persen dari total kebutuhan masyarakat, dan sisanya masih mengimpor dari daerah lain, maka dari itu, peran petani itu sangat penting sekali," kata Safrizal dalam Pembukaan Sosialisasi Kegiatan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) Cabai Merah Keriting di UPTD Balai Benih Pertanian, Kabupaten Bangka, Kamis, 2 Mei 2024.

Menurut Safrizal, ironisnya saat ini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan berkebun, dengan beralih mencari mata pencaharian ke sektor lain. 

"Maka sejak saya menjabat, salah satu perhatian utama adalah saya ingin mendorong sektor pertanian bergerak lebih cepat," jelas Safrizal.

"Karena jangan terus menerus bergantung dari daerah luar. Kita mengupayakan agar produktivitas bisa terus digenjot," ujarnya.

Lanjutnya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan edukasi yang masif pada para petani, terutama tentang cara bercocok tanam yang benar. Sehingga, para petani tidak gampang puas dengan hasil saat ini dan mereka mau melakukan sejumlah inovasi.

Dikatakannya,m untuk meningkatkan produksi pertanian dapat dicapai baik melalui intensifikasi maupun ektensifikasi pertanian. Namun demikian usaha tersebut tidak dapat optimal apabila tanpa dukungan ilmu pengetahuan, utamanya penerapan teknologi pertanian.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah