Terus Genjot Produksi, TINS Bukukan Laba Positif

- 2 Mei 2024, 18:43 WIB
Women In TINS, Komitmen PT Timah Siapkan Kartini Tambang Menjadi Pemimpin
Women In TINS, Komitmen PT Timah Siapkan Kartini Tambang Menjadi Pemimpin /

Mata Bangka.com - PT TIMAH Tbk (“Perseroan”; IDX: TINS) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2024.

Ditengah ketidakpastian kondisi global, penurunan stok di bursa LME dan Shanghai serta gangguan politik di negara-negara pengekspor logam timah menghambat rantai pasokan logam timah secara global, sehingga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga logam timah duniadi bursa LME.

Momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh perseroan seiring dengan upaya meningkatkan kinerja produksi dan operasi secara signifikan ditengah perbaikan tata kelola pertimahan di Indonesia, sehingga perseroan berhasil mencatatkan laba positif.

“Fokus perseroan pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan serta program efisiensi berkelanjutan secara perlahan berimbas pada perbaikan kinerja keuangan perseroan sehingga membukukan labapositif di kuartal I 2024 seiring perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timahIndonesia.” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Feni Elliani, Kamis, 2 Mei 2024.

Sampai dengan kuartal 1 2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4.139 ton. Adapun produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar3.970 ton, sementara penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkanperiode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton.

Harga jual rata-rata logam timah sebesar USD27.071 per metrik ton atau naik 1,8.persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD26.573 per metrik ton. Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Singapura 22 persen, Korea Selatan 14 persen, Amerika Serikat 11 persen, Jepang 9 persen, India 8 persen dan Belanda 8 persen.

Kinerja Keuangan

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun menurun 5,3 persen dari Rp2,17 triliun di kuartal I 2023 ditengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 1,9 persen dari USD26.573 per metrik ton di kuartal I 2023 menjadi USD 27.071 per metrik ton di kuartal I 2024 dan penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,76 triliun di kuartal I 2024.

Di kuartal I 2024, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp69,7 miliar lebih tinggi dari kuartal I 2023 sebesar Rp21,3 miliar dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp335 miliar atau 101 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp333 miliar. Sehingga, dikuartal I 2024 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 29,55 miliar.

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah