Nadiem Makarim: Tugas Akhir Mahasiswa Tidak Harus Berupa Skripsi

Jho
- 31 Agustus 2023, 14:31 WIB
Mendikbud, Nadiem Makarim. /gurudikdas.kemdikbud.go.id
Mendikbud, Nadiem Makarim. /gurudikdas.kemdikbud.go.id /

 

MataBangka.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan tugas akhir mahasiswa program sarjana di perguruan tinggi tidak harus berupa skripsi.

Nadiem Makarim menyebut keputusan mengenai jenis tugas akhir tersebut berada di tangan masing-masing perguruan tinggi.

“Ini harusnya bukan Kemendikbudristek yang menentukan, harusnya setiap kepala prodi punya kemerdekaan untuk menentukan gimana caranya mereka mengukur standar kelulusan capaian mereka,” ujar Makariem dari Pikiran-Rakyat.com pada Kamis (31/8/2023).

“Tugas akhir bisa berbentuk macam-macam, bisa berbentuk prototipe, bisa berbentuk proyek, bisa berbentuk lainnya. Tidak hanya skripsi, tesis atau disertasi. Bukan berarti tidak bisa tesis,disertasi, tapi keputusan ini ada di masing-masing perguruan tinggi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem Makarim pun mengungkapkan alasan mengapa skripsi tak lagi diwajibkan sebagai tugas akhir atau cara untuk menunjukkan kompetensi para mahasiswa.

“Sebelumnya itu, kompetensi sikap pengetahuan dijabarkan terpisah dan secara rinci. Mahasiswa sarjana, sarjana terapan itu wajib membuat skripsi. Magister pun wajib menerbitkan makalah di jurnal ilmiah terakreditasi dan doktor wajib menerbitkan makalah di jurnal internasional bereputasi,” ucapnya.

“Tetapi, di dunia sekarang, ada berbagai macam cara untuk menunjukkan kemampuan atau kompetensi lulusan kita. Ini mulai aneh kebijakan ini, karena ada berbagai macam prodi yang mungkin cara kita menunjukkan kemampuan kompetensinya itu dengan cara lain, apalagi kalau yang vokasi ya,” tuturnya lagi.

Nadiem Makarim pun menyinggung soal kecocokan pemilihan jenis tugas akhir dengan kompetensi yang ingin ditunjukkan.

Halaman:

Editor: Jho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x