Empat Solusi Mengatasi Persoalan Sampah di Pangkalpinang

- 6 Juni 2023, 18:08 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pexels

Hal ini membuat banyak sekali masyarakat beraktivitas dan berlalu-lalang di sekitar jalan TPI tersebut. Seiring berjalannya waktu, Tempat Perlelangan Ikan dan sekitarnya ini mulai menjadi kumuh dan banyak sampah berserakan.

Fenomena ini terjadi karena kurang nya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitar dan kurangnya perhatian dari pemerintah terkait hal ini.

Kondisi pencemaran lingkungan akibat sampah disekitar Jalan TPI ini dapat dikatakan sangat parah dan cukup memprihatinkan. Sampah yang berserakan di sepanjang jalan sekitar 15m ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Jenis sampahnya pun beragam, mulai dari sampah rumah tangga, sampah produksi, hingga barang-barang yang tidak layak guna ada di tempat ini.

Masyarakat seolah-olah tidak perduli dengan hal ini dan dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun hingga sekarang.

Adanya fenomena ini terjadi karena beberapa faktor, yang pertama yaitu Kurangnya kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga lingkungan.

Kebanyakan masyarakat setempat tidak terlalu memperdulikan dan hanya ikut-ikutan ketika orang lain membuang sampah.

Faktor kedua yaitu kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah umum.

Tidak adanya fasilitas tersebut menjadi factor penting dalam fenomena ini, karena hal inilah yang menyebabkan masyarakat setempat membuang sampah sembarangan, padahal sudah seharusnya pemerintah menyiapkan tempat sampah umum yang layak untuk tempat seperti ini.

Faktor ketiga yaitu kurangnya perhatian dari pihak pemerintah tentang masalah ini. Pemerintah seakan-akan menutup mata terkait permasalahan ini, dimulai dari tidak adanya peraturan yang mengikat untuk masyarakat hingga tidak adanya aksi yang tegas dalam menertibkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Fenomena pencemaran sampah ini sangat bertolak belakang dengan terwujudnya suatu program Sustainable Development Goals. Sustainable Development Goals atau disebut dengan SDG’S ini adalah sebuah komitmen global yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dan pembangunan berkelanjutan.

Terdiri dari 17 tujuan, SDG’S mencakup beberapa hal seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Fenomena pencemaran sampah ini sangat memperlihatkan tidak terwujudnhya SDG’S itu sendiri, terutama pada point ke-15 yaitu Ekosistem Daratan. Secara garis besar poin ke-15 ini menjelaskan mengenai melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaat berkelanjutan ekosistem daratan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

Berdasarkan data dari SIPSN tahun 2021, terdapat sejumlah 58,399 ton sampah yang dihasilkan kota Pangkal Pinang pada tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa sampah di Bangka Belitung masih tergolong sangat banyak dan menjadi permasalahan seperti yang terdapat di sekitar jalan TPI Ketapang.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x