Namun, ketika dia mengetahui bahwa penduduk asli sedang bersiap untuk menyalibkannya, Elieu Simiu justru ketakutan.
Dia kemudian berlari mendekati kantor polisi.
Pria itu mengeluh bahwa ada ancaman terhadap hidupnya.
Sekarang, hidupnya didasarkan pada keyakinan bahwa dia akan mendapatkan perlindungan dari polisi.
Elieu Simiu lahir pada tahun 1981. Orang tua Simiu, Francis dan Cecilia Simiu, meninggal saat masa kecilnya.
Dia mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Mukuyu di Tongaran, Kabupaten Bungoma.
Dia menghentikan pendidikannya di Form One, kemudian beralih menjadi pertanian.
Elieu Simiu sudah menikah dan memiliki 8 anak.
Anaknya yang tertua akan bergabung dengan perguruan tinggi teknik.
Tetangga mengatakan bahwa dia sebelumnya memiliki luka di kepala, dan setelah itu dia berbalik untuk berdoa dan mulai mengatakan bahwa dia adalah Yesus Kristus.***