Anak-anak Pangkalpinang Sekarang Tidak Main Kelereng Lagi, Diajak Main Dambus, Mereka Pulang

31 Oktober 2022, 23:05 WIB
Ilustrasi bermain kelereng /Yoga mulyana

MataBangka.com - Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil atau Molen mengatakan anak-anak Pangkalpinang zaman sekarang tidak sama dengan anak-anak zaman dulu.

Misalnya, anak zaman sekarang tidak lagi bermain kelereng, sebuah permainan yang digandrungi anak-anak pada masanya.

Karena itu, menurut Molen, menghadapi anak-anak sekarang perlu pendekatan berbeda.

Dengan memahami dunianya, orangtua ataupun pemerintah melalui instansi terkait bisa mengarahkan anak ke arah yang lebih baik.

Hal ini disampaikan Molen saat hadir pada acara Sarasehan Sejarah Kota Pangkalpinang tahun 2022 bertajuk “Pengkal Jaman Luk” yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang yang dihadiri Wali Kota Pangkalpinang di Ballroom Bangka City Hotel Kota Pangkalpinang, Senin, 31 Oktober 2022.

“Anak-anak sekarang gak lagi maen kelereng kayak kita dulu, ngobrolnya pun sudah beda. Kalo kita tidak masuk ke dunia mereka kita tidak bisa mengarahkannya,"ucap Molen dikutip dari website pangkalpinang.go.id.

Molen saat hadir pada acara Sarasehan Sejarah Kota Pangkalpinang tahun 2022 bertajuk “Pengkal Jaman Luk” yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang yang dihadiri Wali Kota Pangkalpinang di Ballroom Bangka City Hotel Kota Pangkalpinang, Senin, 31 Oktober 2022. pangkalpinang.go.id

Molen kemudian berpesan kepada guru sejarah untuk menyampaikan sejarah sesuai dengan gaya anak-anak saat ini.

Ia memandang perlu adanya kombinasi pada pola mengajar agar sejarah mudah dimengerti.

“Tugas dari ibu bapak guru sejarah kita menyampaikan dengan gaya mereka, jangan gaya kita dulu, gak masuk. Mereka ini, bapak ajak lah main dambus, pulang mereka, coba di kombinasikan, cerita sejarahnya pun mudah dimengerti oleh mereka. Kita harus bisa mengarahkan anak-anak kita kearah yang lebih baik”, ujarnya.

Molen juga berpesan agar menghadapi anak-anak saat ini tidak langsung emosi.

Tujuannya agar benar-benar mampu menyesuaikan gaya anak-anak terkini.

Menurut Molen, sejarah sangatlah penting.

Sebab dari sejarah itu juga mampu mencetak sejarah lainnya.

“Yang penting jangan terlalu jauh koridornya, bagi saya sejarah itu bagaimana kita mengambil kedepannya, bagaimana sejarah itu mampu mencetak sejarah”, sebut Molen disambut tepuk tangan siswa-siswi peserta sarasehan sejarah.

Diakhir sambutan, Molen mendatangi salah satu pelajar yang duduk dibarisan paling belakang.

Dia kemudian mengajak ngobrol anak yang bernama Izam asal SMP N 7 Pangkalpinang. Molen mengutarakan bahwa Izam dengan tubuhnya yang mungil mengingatkannya pada masa lalu.

“Dulu Oom tu Zam, paling kecil kayak kau ni lah Zam, kalo upacara paling depan, kalo upacara kemerdekaan ditarok orang paling belakang, ada bikbik yang cubit-cubit pipiku, die gemes, tapi sakit pipiku Zam. Walaupun badan mereka besar-besar, tapi kitalah pemenangnya Zam”, kata Molen memberi motivasi kepada Izam yang diketahui akan mengikuti lomba IPS dalam waktu dekat.

Orang nomor satu di Kota Beribu Senyuman ini juga mengajak ngobrol pelajar lainnya, bertukar cerita, hingga berbagi pengalaman serta motivasi.

Ia berharap pelajar saat ini yang merupakan anak-anak Kota Pangkalpinang dapat menjadi generasi penerus yang unggul, berprestasi, mengenal sejarah dan mampu mencetak sejarah. ***

Editor: Nia MB

Sumber: pangkalpinang.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler