Isu dan Permasalahan Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing di Ruang Lingkup Pendidikan SD

- 8 Oktober 2023, 10:51 WIB
Izchy Prisilia
Izchy Prisilia /dok

Beliau mengatakan bahwasanya mengajar anak-anak dengan tingkat sekolah dasar membutuhkan kreatifitas yang cukup tinggi, sebab anak-anak pada usia tersebut kurang
menyukai jika hanya berfokus pada materi dan hanya mendengarkan guru yang berbicara.
Maka dari itu, dibutuhkan keterampilan yang cukup untuk mengajar anak tingkat sekolah
dasar.

Kendala-kendala yang dihasilkan dari pengajaran bahasa inggris sebagai bahasa asing
pada anak-anak tingkat sekolah dasar ini cukup signifikan. Namun, beliau menambahkan,
bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi mau mencoba dan berusaha.

Permasalahan-permasalahan yang ada pada pengajaran bahasa inggris sebagai bahasa asing
memang tidak akan ada habisnya jika ditelaah satu per satu. Namun, ada beberapa strategi
yang dapat digunakan dari permasalahan yang telah disebutkan salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Teknologi dalam pengajaran bahasa inggris sebagai bahasa asing memberikan peran besar yang dapat meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran maupun pengajaran.

Teknologi memberikan akses ke segala sumber informasi yang memungkinkan para pengajar memperoleh berbagai jenis informasi, baik dalam bentuk video, audiobook, situs web, buku elektronik dan lain-lain. Penggunaan internet dapat menjadi salah satu cara mencegah kejenuhan di dalam kelas, membuat interaksi pengajar dan siswa menjadi lebih aktif sehingga mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar.

Menimbang dari segi aspek pikiran anak-anak pada tingkat sekolah dasar membutuhkan
keterampilan yang tinggi pada pengajar, maka dengan adanya kemajuan teknologi dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin guna menunjang pendidikan bahasa inggris sebagai bahasa
asing dapat terus maju dan berkembang. Namun di sisi lain, Pemanfaatan teknologi juga
dapat menimbulkan permasalahan baru, seperti hilangnya fokus atau ketergantungan kepada pada perangkat teknologi. Maka dari itu, penggunaan teknologi juga harus diseimbangkan dengan aspek interpersonal.

Strategi lain yang dapat digunakan juga untuk menunjang keefektifan belajar salah satunya
dengan menerapkan CLL atau Cooperative Language Learning. Cooperative Language
Learning merupakan pembelajaran yang menekankan partisipasi seluruh siswa melalui
kegiatan diskusi kelompok kecil yang mana kelompok kecil tersebut mencakup sejumlah
siswa dengan kemampuan berbeda-beda.

Menurut pendapat Bern dan Erickson (2001:5) “Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam metode ini diantaranya
seperti Cooperative Language Learning dengan teknik STAD (Student Team Achievement
Division).

Metode ini merupakan jenis kolaborasi yang menekankan pada aktivitas dan
interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan membantu satu sama lain dalam menguasai  materi dan pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Proses pembelajaran dengan teknik ini melalui lima tahapan, antara lain penyajian materi, kerja kelompok, tes individu, penilaian pengembangan diri, serta pemberian penghargaan kelompok. Kemudian,
pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT (Teams Games Tournament).

Ini adalah jenis pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar dengan permainan di setiap meja kompetisi. Dalam permainan ini digunakan kartu yang berisi soal dan jawaban.

Menurut Saco dalam Rusman (2010), siswa TGT melakukan permainan dengan
anggota kelompok lain untuk mencetak poin bagi timnya. Permainan di TGT dapat mencakup
pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu bernomor.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x