Keputusan PBNU Bisnis Tambang, Dinilai Akan Rugikan Warganya Sendiri

- 11 Juni 2024, 11:06 WIB
NU dan Muhammadiyah menanggapi pengelolaan tambang yang bisa dilakukan ormas keagamaan.
NU dan Muhammadiyah menanggapi pengelolaan tambang yang bisa dilakukan ormas keagamaan. /bappeda.kalselprov.go.id

MataBangka.com - Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terjun ke bisnis tambang, dinilai justru akan merugikan warganya sendiri. 

Seperti yang disampaikan oleh Warga NU alumni UGM, Heru Prasetia yang membeberkan kekhawatiran terhadap nasib warga Nahdliyin dan PBNU yang terancam, jika bisnis tambang dilanjutkan.

"Sebenarnya ini kekhawatiran lama, teman-teman juga. Jadi korban kerusakan lingkungan yang diakibatkan kebanyakan oleh industri ekstraktif itu adalah orang kecil ya. nelayan, petani, buruh, peladang," tuturnya.

"Dan kita semua tahu yang namanya bencana, baik bencana alam maupun bencana industri, itu mengenai kita semua secara tidak adil. Gempa bumi atau bencana industri kayak banjir atau kerusakan lingkungan itu menerpa kita semua sebagai manusia, itu tidak setara," ujar Heru Prasetia menambahkan.

Dia menekankan bahwa bencana alam maupun bencana industri yang terjadi tidak mengenai masyarakat sama rata. Ada yang terkena dampaknya sedikit, ada juga yang terdampak paling besar.

"Dan yang paling besar itu adalah biasanya masyarakat miskin, masyarakat terpinggirkan," ucap Heru Prasetia.

"Nah, dampak sosialnya kemudian jika PBNU masuk ke situ, kami mengkhawatirkan nanti PBNU akan berhadapan atau merugikan warga Nahdliyin sendiri," katanya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Hersubeno Point.

Padahal, menurut Heru Prasetia, NU seharusnya menjadi tempat warga Nahdliyin untuk dibela dan diadvokasi.

Namun, apa jadinya jika organisasi itu justru yang menyebabkan kerugian bagi mereka?

Halaman:

Editor: Dwi Haryoto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah