Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menyebut NasDem enggan menjadi oposisi, dan lebih memilih berkoalisi dengan lawannya di Pilpres 2024 itu.
Partai Koalisi Perubahan untuk persatuan beda sikap terhadap wacana menggulirkan hak angket di DPR.
Beda sikap ini muncul usai Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024.
Menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, hak angket sudah tidak relevan dengan situasi politik saat ini, sehingga dia memutuskan untuk balik kanan.
Namun, Surya menegaskan bahwa NasDem tidak akan menghalangi langkah-langkah DPR atau partai politik lainnya yang masih mau memperjuangkan hak angket.
"Progress perjalanan waktu sebetulnya menunjukkan hak angket sudah tidak up to date lagi untuk kondisi hari ini, itu menurut NasDem. Saya melihat esensi keberadaan hak angket sudah jauh dari harapan bersama," kata Surya saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta.
"NasDem menyatakan timeframe-nya tidak tepat lagi. Saya harus katakan itu," katanya menambahkan. (***)
Sumber Artikel berjudul "NasDem Pilih Masuk Koalisi Prabowo, Tinggalkan Agenda Perubahan dan Sambut Keberlanjutan", selengkapnya dengan link: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-018011476/nasdem-pilih-masuk-koalisi-prabowo-tinggalkan-agenda-perubahan-dan-sambut-keberlanjutan