"Sering ditegaskan agar @DivHumas_Polri @Kemenkumham_RI @kemendagri membongkar dana ZIS yg dikumpulkan Aksi Cepat Tanggap yg diduga dikirim ke LSM teroris & u/memperkaya pribadi-2," tulis Ayang Utriza Yakin lewat akunnya @Ayng_Utriza.
"Cabut izin ACT, tangkap pengurusnya, & sita semua uang ZIS ACT : kembalikan ke umat via @Kemenag_RI," sambungnya.
Sebagian netizen pun nampak sudah tidak percaya dan menduga bahwa ACT yang sudah berdiri lama itu melakukan penggelapan donasi masyarakat.
Pengguna twitter @brotos mengatakan dirinya sudah lama tidak percaya dengan aksi sumbangan yang berkedok kemanusiaan, seperti ACT dan sejenisnya.
Dia pun tidak habis pikir dengan rusaknya moral oknum tersebut, karena berani menyelewengkan dana orang-orang yang benar-benar niat mulia untuk membantu sesama.
"Gila uang donasi di sikat #JanganPercayaACT," tulis @18juli2003.
Gaji yang diterima petinggi Aksi Cepat Tanggap juga menjadi sorotan dan dianggap sangat fantastis.
"Gaji sebulan 250 juta. Presiden? Bukan, Menteri? Bukan, Ketum PBNU atau PP Muhammadiyah? Bukan," cuit @Khazanah GNH.
Salah satu netizen dengan akun @massadri berharap ada penyelidikan lebih lanjut, dan untuk sementara ini dikatakannya memang lebih baik 'Jangan Percaya ACT '.