Sempat Berkonflik di Tahun 2008, Cak Imin Tetap Hormati Gus Dur Sebagai Orang Tua

9 September 2023, 11:51 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin /Twitter @DPP_PKB/

MataBangka.com - Sempat berkonflik di tahun 2008 silam, dan sempat sampai ke meja hijau karena dinilai tidak setia kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur.

Calon wakil presiden (Cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, setelah sejumlah agendanya selesai maka berencana berziarah ke makam Presiden ke-4 tersebut di Kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Lalu, apa alasan Cak Imin berencana berziarah ke makam almarhum Gus Dur tersebut? Seperti diungkapkan Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanul Haq, adapun alasan Cak Imin bakal berziarah ke makam Gus Dur, mengatakan cawapres tersebut sangat menghormati Presiden ke-4 sebagai orang tua.

"Bagaimanapun kami selalu menghormat orang-orang tua," ujar Maman Imanul Haq.

Terkait konflik antara Muhaimin dan Keluarga Gus Dur, Maman mengatakan bahwa PKB sangat mengormati sosok Gus Dur sebagai sebagai orang tua, sekaligus mantan presiden.

Ia lantas mengatakan bahwa tidak ada untuk saling membenci antara satu sama lain.

"Kami menghormati Gus Dur, menghormati keluarganya, dan tentu akan ada komunikasi. kami hanya butuh waktu nanti, siapa yang memfasilitasi," katanya menegaskan.

Konflik Cak Imin vs Keluarga Gus Dur

Pada tahun 2008, situasi di internal PKB memanas. Ketika itu, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB, mengambil langkah untuk mencopot Cak Imin dari posisinya sebagai Ketua Umum.

Keputusan tersebut diambil melalui rapat pleno yang melibatkan Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz PKB. Cak Imin diberhentikan karena dinilai tidak setia kepada Gus Dur dan sering melakukan tindakan sendiri dengan berkomunikasi langsung dengan istana saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.

Cak Imin juga dicurigai berusaha menggulingkan Gus Dur, yang sekaligus adalah pamannya, dengan dituduh berupaya untuk mengorganisir Muktamar Luar Biasa (MLB) guna mengambil alih kepemimpinan PKB.

Tidak puas dengan keputusan ini, Cak Imin segera mengajukan gugatan terhadap Gus Dur ke Pengadilan Jakarta Selatan. Kemudian, dia mengadakan MLB di Hotel Mercure Ancol, hanya sehari setelah MLB kubu Gus Dur di Parung, Bogor pada tanggal 30 April-1 Mei 2008.

Kedua pihak mengadakan MLB dengan agenda dan perspektif mereka sendiri. MLB di Ancol mengkonfirmasi kembali Cak Imin sebagai Ketua Umum dan mengganti Yenny Wahid dengan Lukman Edy sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB.

Posisi Ketua Dewan Syuro yang sebelumnya dipegang oleh Gus Dur juga berpindah tangan, digantikan oleh KH Aziz Mansyur.

Pada akhirnya, pengurus yang dipimpin oleh Cak Imin dianggap sah. Hanif Dhakiri, Wakil Sekjen PKB pada waktu itu, menyatakan, "PKB hanya memiliki satu kepemimpinan di bawah Muhaimin dan Lukman Edy" pada tanggal 18 Mei 2009.(***) 

Artikel ini bersumber dari Pikiran.Rakyat.com yang berjudul:
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017100419/cak-imin-bakal-ziarah-ke-makam-presiden-ke-4-indonesia-pkb-kami-hormati-gus-dur

Editor: Dwi Haryoto

Tags

Terkini

Terpopuler