MataBangka.com--Masa depan para pelajar yang terlibat dalam tawuran dapat terancam.
Hal ini terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh kepolisian terhadap anak sekolah yang terlibat dalam kekerasan.
Belakangan ini, kasus tawuran di antara para pelajar semakin sering terjadi.
Bahkan, mereka tidak segan membawa senjata tajam dalam aksi yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
Setelah diamankan, para pelajar tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi.
Di instansi tersebut, berbagai sosialisasi dilakukan.
Sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi tawuran lagi, Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan bahwa pelajar yang terlibat dalam tawuran akan diberikan efek jera.
Tindakan yang akan dilakukan adalah mencatat identitas mereka dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Pencatatan tersebut dapat membahayakan masa depan para pelajar yang terlibat dalam tawuran.
Pasalnya, SKCK biasanya digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan.
"Setiap kali mendaftar pekerjaan atau hal lainnya, pasti membutuhkan SKCK yang berasal dari catatan tindakan sebelumnya. Pencatatan ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku," kata Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Harun.
Ketika menjelaskan mengenai hubungan antara tawuran dan pencatatan dalam SKCK, AKBP Harun memberikan imbauan kepada para pelajar.
Mereka diharapkan untuk berpikir dahulu sebelum bertindak.
"Anak-anak muda harus mempertimbangkan risiko sebelum terlibat dalam aksi tawuran. Sebab, tindakan mereka akan tercatat dalam SKCK individu tersebut. Jadi, segala tindakan yang dilakukan oleh anak-anak ini akan terus terdata dan terbawa hingga ke depan," ujar AKBP Harun seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***