"Kompleksitas daerah, kabut, dan suhu rendah menghambat pekerjaan tim pencarian dan penyelamatan," ucap laporan itu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
Akan tetapi, sementara pernyataan pertama tentang kecelakaan itu tidak menyalahkan, dikatakan bahwa rincian lebih lanjut akan menyusul. Lebih banyak waktu diperlukan untuk melakukan penyelidikan.
Helikopter Tua
Helikopter Bell tua yang jatuh membawa Ebrahim Raisi dan rombongannya pulang dari perjalanan ke perbatasan Iran dengan Azerbaijan pada Minggu 19 Mei 2024. Presiden sebelumnya telah meresmikan proyek bendungan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Sanksi asing terhadap Iran sejak revolusi 1979, dan kemudian diberlakukan atas program nuklir serta dukungannya terhadap apa yang disebut "poros perlawanan", telah menyulitkan negara itu untuk mendapatkan suku cadang pesawat atau pesawat baru.
Ebrahim Raisi dimakamkan di kampung halamannya di Masyhad pada Kamis 23 Mei 2024, mengakhiri hari upacara pemakaman di beberapa kota besar Iran termasuk ibu kota yang dihadiri oleh kerumunan pelayat.
Di antara orang-orang yang tewas dalam insiden itu adalah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian yang juga dimakamkan pada hari Kamis di kota Shahr-e Ray, selatan ibukota. Sementara itu, pemilihan presiden telah dijadwalkan pada 28 Juni 2024. (***)
Sumber Artikel berjudul "Hasil Investigasi Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, Ada Tanda Serangan?", selengkapnya dengan link: https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-018128098/hasil-investigasi-kecelakaan-helikopter-presiden-iran-ada-tanda-serangan