Biden Desak Hamas untuk Menyetujui Gencatan Senjata pada Bulan Ramadhan

- 6 Maret 2024, 18:46 WIB
Pasukan Hamas
Pasukan Hamas /Foto/Quds Press

Pada hari Selasa, WHO memperkirakan setidaknya 8.000 pasien Gaza memerlukan evakuasi untuk mendapatkan perawatan, yang akan mengurangi tekanan pada beberapa rumah sakit yang berfungsi.

Ketegangan antara Israel dan PBB berkobar pada hari Senin, ketika Israel menarik duta besarnya atas penanganan tuduhan pelecehan seksual selama serangan bulan Oktober.

Israel menuduh PBB terlalu lama menanggapi klaim tersebut , ketika badan dunia tersebut menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan ada "alasan yang masuk akal untuk percaya" bahwa pemerkosaan telah dilakukan dan bahwa sandera yang dibawa ke Gaza juga mengalami kekerasan seksual.

“Dalam sebagian besar insiden ini, korban yang pertama kali diperkosa kemudian dibunuh, dan setidaknya dua insiden berhubungan dengan pemerkosaan terhadap mayat perempuan,” kata laporan itu.

Sesaat sebelum laporan tersebut dirilis, Israel mengatakan pihaknya memanggil kembali duta besarnya Gilad Erdan atas apa yang disebutnya sebagai upaya PBB untuk “membungkam” laporan kekerasan seksual yang dilakukan Hamas.

Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres membantah berusaha menyembunyikan laporan tersebut.

Perang tersebut telah memicu kekerasan di seluruh wilayah, termasuk baku tembak yang terjadi hampir setiap hari antara pasukan Israel dan gerakan Hizbullah di Lebanon.

Utusan AS Amos Hochstein, yang mendesak solusi diplomatik selama kunjungan ke Beirut hari Senin, bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Tel Aviv.

Gallant mengatakan kepada Hochstein pada hari Selasa bahwa Israel berkomitmen terhadap proses diplomasi tetapi “menekankan bahwa agresi Hizbullah menyeret kedua belah pihak ke dalam eskalasi yang berbahaya”, kata kantornya.***

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x