AS Desak Israel Untuk Mengizinkan Umat Islam Beribadah di Al-Aqsa Selama Ramadhan

- 29 Februari 2024, 09:07 WIB
Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa. /Pexels/brokenadmiral_/

MataBangka.com –   Amerika Serikat pada Rabu (28 Februari) mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadhan setelah seorang menteri sayap kanan mengusulkan untuk melarang warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki untuk beribadah di sana.

“Sehubungan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount bagi jamaah yang beribadah secara damai selama Ramadhan sesuai dengan praktik di masa lalu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, menggunakan istilah Yahudi untuk situs tersebut, yang merupakan situs paling suci di dunia. Agama Yahudi.

“Ini bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, ini bukan hanya soal memberikan kebebasan beragama kepada masyarakat yang pantas dan merupakan hak mereka, tapi ini juga merupakan hal yang secara langsung penting bagi keamanan Israel,” katanya.

“Bukan kepentingan keamanan Israel untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau wilayah yang lebih luas.”

Israel telah mengkaji bagaimana cara melaksanakan ibadah di Yerusalem selama Ramadhan, bulan suci Islam yang akan dimulai pada 10 atau 11 Maret, tergantung pada kalender lunar.

Bulan puasa datang ketika Israel melancarkan kampanye militer tanpa henti di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan besar Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober.

Hamas telah menyerukan gerakan massal di Al-Aqsa untuk awal Ramadhan.

“Kami menyerukan kepada masyarakat kami di Yerusalem, Tepi Barat dan wilayah pedalaman yang diduduki (Israel) untuk melakukan perjalanan ke Al-Aqsa sejak hari pertama bulan Ramadhan yang penuh berkah, baik secara berkelompok atau sendirian, untuk berdoa di sana guna mematahkan pengepungan terhadapnya. ,'' kata Ketua Hamas Ismail Haniyeh dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Rabu.

Pekan lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa warga Palestina di Tepi Barat “tidak boleh” masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadhan.

“Kami tidak bisa mengambil risiko,” katanya, seraya menambahkan: “Kami tidak bisa menyandera perempuan dan anak-anak di Gaza dan mengizinkan perayaan Hamas di Temple Mount.”

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x