Korban Gempa di Jepang Bertambah Menjadi 62 Orang, Pencarian Korban Terkendala Cuaca

- 3 Januari 2024, 18:12 WIB
Gempa Jepang 2024
Gempa Jepang 2024 /X/realjohnnyyu

MataBangka.com – Tim penyelamat Jepang bergegas mencari korban selamat pada Rabu (3 Januari) ketika pihak berwenang memperingatkan akan terjadinya tanah longsor dan hujan lebat setelah gempa bumi dahsyat yang menewaskan sedikitnya 62 orang.

Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter pada 1 Januari yang mengguncang prefektur Ishikawa di pulau utama Honshu memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, memicu kebakaran besar, dan menghancurkan jalan-jalan.

Semenanjung Noto di prefektur tersebut terkena dampak paling parah, dengan beberapa ratus bangunan hancur akibat kebakaran dan rumah-rumah rata dengan tanah di beberapa kota, termasuk Wajima dan Suzu, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit sebelum dan sesudah yang dirilis pada hari Rabu.

Pemerintah daerah mengumumkan pada hari Rabu bahwa 62 orang dipastikan tewas dan lebih dari 300 orang terluka, 20 di antaranya serius.

Jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring tim penyelamat berjuang melawan gempa susulan dan cuaca buruk untuk menyisir puing-puing.

Lebih dari 31.800 orang berada di tempat penampungan, kata pemerintah.

"Lebih dari 40 jam telah berlalu sejak bencana terjadi. Kami telah menerima banyak informasi tentang orang-orang yang membutuhkan penyelamatan dan ada orang-orang yang menunggu bantuan," kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Rabu setelah pertemuan satuan tugas darurat.

Jumlah personel militer yang dikirim ke wilayah tersebut untuk misi penyelamatan telah ditingkatkan dua kali lipat, dan lebih banyak anjing penyelamat juga dikerahkan, tambahnya.

Operasi ini menjadi sangat mendesak karena Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan hujan lebat di wilayah tersebut, dan menyarankan masyarakat untuk waspada terhadap tanah longsor hingga Rabu malam.

"Hampir tidak ada rumah yang berdiri" di satu kota di kawasan Suzu, kata Wali Kota Masuhiro Izumiya.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x