MataBangka.com-- Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa Malaysia telah menghadapi tekanan dan ancaman dari Amerika Serikat karena keengganan negara tersebut untuk menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Dalam Sidang Parlemen di Kuala Lumpur, Anwar mengungkapkan bahwa Duta Besar Malaysia di Washington DC telah dipanggil oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk mempertanyakan keputusan Malaysia terkait masalah Arab-Israel, terutama kekerasan Israel terhadap Gaza.
Malaysia telah dengan tegas menyatakan posisinya terkait isu ini.
“Dan Duta Besar kita dengan tegas menyatakan posisi kita,” kata Anwar seperti dikutip dari ANTARA
Anwar juga menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri Malaysia telah menerima permohonan perantaraan (démarche) dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur, sebanyak dua kali, yakni pada 13 Oktober dan yang terbaru pada 30 Oktober.
“Meminta agar negara tidak meneruskan pendirian, terutama penolakan kita untuk menganggap Hamas sebagai organisasi teroris,” ujar Anwar.
Malaysia telah memberikan jawaban terhadap permintaan tersebut dalam aksi solidaritas
"Himpunan Malaysia Bersama Palestina" di stadion Axiata Arena Bukit Jalil.