Israel Serukan Kepada Semua Warga Sipil untuk Tinggalkan Kota Gaza

- 14 Oktober 2023, 09:10 WIB
Brigade Izzuddin Al Qassam: Operasi Badai Topan Al-Aqsha Pukul Mudur Militer Israel di Kota Al Quds
Brigade Izzuddin Al Qassam: Operasi Badai Topan Al-Aqsha Pukul Mudur Militer Israel di Kota Al Quds /Tangkap Layar/Reuters/

Israel telah mengepung Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahan bakar yang menggerakkan generator darurat di rumah sakit di Gaza bisa habis dalam beberapa jam dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan bahwa persediaan makanan dan air bersih hampir habis.

“Penderitaan manusia yang disebabkan oleh eskalasi ini sangat menjijikkan, dan saya mohon kepada semua pihak untuk mengurangi penderitaan warga sipil,” kata Direktur Regional ICRC Fabrizio Carboni.

Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan pihaknya merelokasi pusat operasi dan staf internasionalnya ke selatan Gaza untuk melanjutkan operasi kemanusiaan dan mendukung stafnya serta pengungsi Palestina.

“Kami mendesak Pemerintah Israel untuk melindungi semua warga sipil di tempat penampungan UNRWA termasuk sekolah,” kata badan tersebut melalui platform media sosial X.

“Diisi Dengan Peluru”

Dalam upaya untuk membangun dukungan atas tanggapannya, pemerintah Israel menunjukkan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan para menteri pertahanan NATO gambar-gambar anak-anak dan warga sipil yang mereka katakan telah dibunuh oleh Hamas dalam amukan akhir pekan di Israel.

Blinken mengatakan mereka menunjukkan seorang bayi yang "penuh peluru", tentara dipenggal, dan orang-orang muda dibakar di dalam mobil mereka. “Ini hanyalah kebobrokan dalam cara terburuk yang bisa dibayangkan,” katanya. “Ini benar-benar melampaui apa pun yang dapat kita pahami.”

Seperti negara lain di seluruh dunia, Blinken mendesak Israel untuk menahan diri, namun ia juga menegaskan kembali dukungan Amerika, dengan mengatakan: “Kami akan selalu berada di sisi Anda.”

Pada hari Jumat ia dijadwalkan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah dan Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, sebagai bagian dari tur Timur Tengah yang bertujuan menghentikan dampak perang.

Halaman:

Editor: Syahrizal Fatahillah

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah