MataBangka.com – Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada Sabtu bahwa kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional telah diundur ke September karena kerusuhan selama beberapa pekan terakhir, Associated Press melaporkan.
Wickremesinghe, dalam pidato pertamanya sejak dia terpilih oleh parlemen, mengatakan meskipun dia ketika perdana menteri bertujuan untuk mencapai kesepakatan pada awal Agustus, sekarang telah dimundurkan sebulan, kata laporan itu.
Baca Juga: China Memprediksi Harga Timah di Bulan Agustus Masih Memburuk, Begini Kondisi di Sanghai
Wickremesinghe diangkat setelah mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa, di mana diskusi dengan IMF dimulai pada April, digulingkan pada 13 Juli.
Kementerian keuangan pada hari Jumat mengatakan Sri Lanka telah melanjutkan diskusi bailout dengan IMF setelah pemerintah baru menjabat dan pembicaraan sangat sukses.
Negara ini memiliki utang luar negeri senilai $12 miliar dengan kreditur swasta.***